BANYUWANGI – Setelah menerima paparan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang bertemakan ‘The Transformation of Banyuwangi: Challenges and Outcomes‘, 140 wali kota Negara Malaysia dijadwalkan kunjungi Banyuwangi akhir tahun ini.
Anas mengatakan, ini merupakan kehormatan bagi Banyuwangi bisa diundang dalam forum-forum internasional. Sebelumnya, Banyuwangi juga diundang mempresentasikan pengembangan daerahnya di sejumlah negara lain, seperti Jepang.
“Di forum seperti ini kita bisa mengambil pengalaman dari kota-kota di Malaysia. Jadi saling mengisi. Recharge semangat, recharge ide-ide, untuk bekal mengembangkan daerah ke depan. Belajar praktik global untuk diterapkan sesuai kondisi lokal kami,” ujar bupati 44 tahun itu, melalui telepon seluler, Rabu (9/8/2017).
Dalam forum tersebut Anas menjelaskan Smart Kampung dan bagaimana sistem informasi online dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan dan mendukung pembangunan daerah.
Banyuwangi memiliki e-village budgeting yang telah diadopsi sejumlah daerah lain di Indonesia untuk meningkatkan tata kelola keuangan desa, di mana tertanam pula e-monitoring system untuk memantau perkembangan pembangunan desa dari nol sampai seratus persen penyelesaian proyek.
Di depan forum wali kota itu, Anas juga menyampaikan bahwa penataan destinasi juga telah meningkatkan kunjungan wisatawan. Untuk wisatawan domestik, dari tingkat kunjungan sekitar 500.000 wisatawan pada 2010 meningkat menjadi kisaran 4 juta orang pada 2016.
Adapun wisatawan mancanegara naik dari kisaran 7.000 menjadi 75.000 wisman. Jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi pun melonjak 1.340 persen dari 7.826 orang pada 2010 menjadi lebih dari 112.000 pada 2016.
“Insya Allah kami targetkan Bandara Banyuwangi akan ada international flight secara langsung pada 2019. Pararel dengan itu kini sedang dibangun marina terintegrasi oleh BUMN yang siap menampung yacht-yacht,” kata Anas. (timesbanyuwangi.com)
