Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

21 Anggota Dewan Tumbang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Gagal Perpanjang Jabatan Periode Kedua

BANYUWANGI – Puluhan calon anggota legislatif (caleg) incumbent Banyuwangi dipastikan terlempar dari gedung wakil rakyat. Dari 50 anggota DPRD hasil Pemilu 2009, 42 orang maju lagi sebagai caleg dan delapan lain memutuskan pensiun. Dari 42 orang caleg incumbent itu, 21 sudah dipastikan melenggang kembali ke gedung wakil rakyat yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto itu. Hanya saja, tidak semua 21 orang itu masuk lagi ke gedung dewan Kota Gandrung.

Beberapa orang berpindah tugas ke DPRD Jatim di Surabaya. Dari 42 wakil rakyat itu, ada yang maju lagi sebagai caleg DPRD Jatim dan DPR RI. Empat anggota DPRD, Hermanto, Sudjarwo Arkat (PDIP), H. Fauzan, dan Hj. Nasiroh (PPP), maju sebagai caleg DPRD Jatim. Dua orang, Adil Ahmadiyono (PD) dan Dadang Wahyu (PDIP), mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI dapil III Jatim. Dari empat caleg DPRD Jatim, hanya Sudjarwo dan Fauzan, yang lolos ke gedung DPRD Jatim. 

Dua caleg lain kandas karena perolehan suaranya tidak memenuhi bilangan pembagi pemilih (BPP). Sementara itu, perolehan suara dua partai itu hanya bisa mengantarkan masing-masing satu caleg. Adil dan Dadang nasib politiknya sama dengan dua rekannya yang maju di DPRD Jatim, Hermanto dan Nasiroh. Keduanya kandas melenggang ke Senayan, Jakarta. Raihan suara dua politisi itu tidak cukup untuk mendapat tiket kursi DPR RI.

Sedangkan 15 anggota dewan lain berusaha mengulang sukses Pemilu 2009 dengan maju lagi sebagai caleg DPRD Banyuwangi. Hanya saja, sukses yang diraih pada pemilu lima tahun silam tidak berbanding lurus dengan hasil Pemilu 2014. Para politis DPRD yang akan pensiun bulan Agustus 2014 itu tampaknya harus mengakui keunggulan para juniornya.  

Seperti yang dialami caleg incumbent Partai Amanat Nasional (PAN), Juwaini. Ketua DPD PAN Banyuwangi itu takluk dengan caleg pendatang baru, Sugiarto, yang berhasil mengumpulkan 2.921 suara. Juwaini hanya mampu meraih 2.109 suara. Hal yang sama juga dialami caleg incumbent Partai Demokrat daerah pemilihan (dapil) I, Tituk Indar Isworowati dan H .Verdyanto Wellya.

Kedua caleg itu tersingkir karena perolehan suaranya kalah dengan caleg pendatang baru, Wendriawanto, yang sukses mengumpulkan 2.781 suara. Tituk dan Verdiyanto hanya dapat 2.363 dan 1.2296 suara.Selain kalah suara, keduanya tidak bisa melanjutkan jabatan empuknya karena perolehan suara partai melorot tajam dibanding pemilu sebelumnya. Pada Pemilu 2009, PD di dapil I berhasil mengantarkan dua kader sebagai anggota DPRD. 

Namun, pada pemilu tahun ini hanya dapat satu kursi. Nasib yang sama juga dialami Partai Golkar. Karena tidak berhasil mempertahankan dua kursi yang diraih pada pemilu sebelumnya, satu caleg incumbent bernama Muhammad Gozali harus lengser. Partai Golkar di dapil I hanya berhasil memperoleh satu kursi, sebelumnya dapat dua kursi. Perolehan suara Gozali sebenarnya tidak terpaut jauh dengan suara caleg incumbent terpilih, Umi Kulsum, sebanyak 3.715 suara. Gozali hanya dapat 3.186 suara.

Caleg incumbent Partai Gerindra Hj. Lismiyana dan Sri Hartatik juga tumbang. Lismiyana lengser karena perolehan suaranya kalah dengan suara Ketua DPC Partai Gerindra H. Naufal Badri yang memperoleh 2.448 suara. Lismiyana hanya dapat 442 suara. Hal yang sama juga dialami Sri Hartatik. Caleg incumbent dapil IV itu kalah suara dengan caleg wajah baru, Andik Purwanto. Sri Hartatik mendapat 2.441 suara. Hasil perolehan suara Andi meninggalkan jauh suara Hartatik yang hanya dapat 3.486. 

Caleg Gerindra lainnya yang gagal adalah Masruro. Dia tercatat sebagai anggota DPRD dari PKNU yang maju kembali melalui Gerindra, tapi usahanya kandas. Anggota Komisi Pendidikan dan Pembangunan DPRD, H. Roni  agfur Rendra, juga kalah bersaing dengan caleg incumbent Partai Demokrat lainnya, Handoko. Perolehan suara Roni tidak terlalu terpaut jauh dengan perolehan suara Handoko yang hanya 3.726 suara. Roni dapat 3.304 suara.

Hanya saja, karena perolehan suara PD di dapil II melorot dan hanya dapat satu kursi, maka Roni terusir dari DPRD. Selain itu, bilangan pembagi pemilih (BPP) tinggi karena partisipasi pemilih meningkat menjadi sekitar 17,8 ribu. Anggota Fraksi Demokrat (PD) lain yang harus keluar dari gedung dewan adalah Daroji dan Wignyo Basuki. Suara kedua  caleg yang berangkat dari dapil IV itu kalah dengan perolehan caleg junior, Yuseni, yang mampu mengumpulkan 4.051 suara. Daroji 1.417 dan Wignyo hanya 1.061 suara.  

Anggota Fraksi PDIP Sukirman juga masuk daftar anggota DPRD yang gagal memperpanjang masa jabatannya untuk kedua kali. Sukirman yang berangkat dari dapil III itu juga kalah bersaing dengan dua caleg anyar. Pada Pemilu 2009 lalu, PDIP di dapil III mendapat tiga kursi. Pada Pemilu 2014, satu kursi PDIP melayang, sehingga Sukirman gagal masuk lagi. Dua caleg baru PDIP dapil III adalah Hery Sugiarto yang dapat 4.294 suara, Irianto 4.640 suara, dan Sukirman hanya dapat 2.834 suara. “Pada rapat pleno KPU penetapan alokasi kursi dan penetapan caleg terpilih, kita sampaikan BPP masing-masing dapil,” ungkap Ketua KPU, Syamsul Arifin. (radar)