Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

24 Jam Nangkring di Monumen Simpang Lima

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

24SEMENTARA itu, demonstrasi menentang ke bijakan pemerintah menaikkan harga BBM yang digelar aktivis Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) terus berlanjut. Se telah Rabu lalu (19/6) melakukan sweeping di kantor DPRD Banyuwangi, kemarin le bih ekstrem. Para mahasiswa memilih me la kukan aksi diam selama 24 jam. Awalnya, beberapa demonstran mendatangi kantor DPRD Banyuwangi.

Melihat situasi di kantor wakil rakyat tersebut lengang, para demonstran yang berjumlah be lasan orang itu bergerak ke kawasan Simpang Lima, Ba nyuwangi. Di lokasi ter sebut, para mahasiswa me langsungkan aksi diam. Mahasiswa me nutup mulut mereka de ngan plaster warna hitam se raya membentangkan poster bernada kecaman terhadap kebijakan kenaikan harga BBM.

Empat demonstran me lakukan aksi teatrikal di atas monumen pahlawan yang ber diri di jantung kota Banyuwangi tersebut. Son tak, aksi teatrikal yang meng gambarkan penderitaan rakyat aki bat kesulitan memenuhi ke butuhan hidup sehari-hari itu menarik perhatian para peng guna jalan. Hingga berita ini ditulis sore kemarin, aksi diam tersebut masih dilakukan para demonstran.

Salah satu demonstran, Wahyu Prasetyawan mengatakan, aksi kedua yang dilakukan aktivis GMNI itu merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap aksi sehari sebelumnya. Pasalnya, pada aksi pertama, para mahasiswa hanya bisa berdialog dengan satu anggota DPRD Banyuwangi. “Aksi diam ini adalah cara terakhir yang kami tempuh. Kami siap melakukan aksi selama 24 jam penuh,” ujarnya. (radar)