Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

5 Km Ditempuh 7 Jam

BERGOYANG: Meski ombak masih lumayan besar, beberapa feri sudah mulai berlayar di perairan dekat Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, siang kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
BERGOYANG: Meski ombak masih lumayan besar, beberapa feri sudah mulai berlayar di perairan dekat Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, siang kemarin.

Cuaca Ekstrem, Penyeberangan Tutup Empat Kali

KALIPURO- Sistem buka-tutup penyeberangan di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, benar-benar membuat calon penumpang kelabakan. Tersendatnya aktivitas penyeberangan Jawa-Bali tersebut mengakibatkan antrean kendaraan tidak dapat dihindarkan.

Tidak tanggung-tanggung, penumpukan kendaraan yang didominasi mobil pribadi dan bus pariwisata terjadi hingga lima kilometer (Km). Informasi yang berhasil dihimpun wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangimenyebutkan, saking membeludaknya kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau Dewata, kemacetan lalu-lintas menuju Pelabuhan Ketapang sudah terjadi mulai kawasan wisata Watudodol.

“Kemacetan sangat parah. Perjalanan dari Watudodol menuju Pela-buhan Ketapang yang jaraknya sekitar lima kilometer saja, menghabiskan waktu tujuh jam lebih,” ujar Supatmi, calon penumpang asal Blora, Jawa Tengah, kemarin (4/7). Menurut Supatmi, bus yang mengangkut rombongan wisata itu baru bisa memasuki Pelabuhan Ketapang pukul 07.00 kemarin.

Padahal, bus tersebut sudah berada di kawasan Watudodol sekitar pukul 00.15. “Di pelabuhan ternyata kami masih harus antre. Buktinya, sampai pukul 09.20 ini kita belum masuk kapal,” gerutunya. Pantauan wartawan koran ini, ratusan kendaraan masih antre di kawasan Pelabuhan Ketapang. Ribuan calon penumpang yang kelelerantampak duduk di rest area pelabuhan.

“Calon penumpang banyak sekali. Mungkin karena saat ini libur panjang sekolah,” duga Andi Kurniawan, warga Sidoarjo. Sementara itu, Pemimpin Cabang PT. Indonesia Ferry (IF) Ketapang, Waspada Heruwanto, melalui Manager Operasional Saharuddin Koto mengatakan, sistem buka-tutup Pelabuhan Ketapang dilakukan akibat cuaca di Selat Bali ekstrem.

“Gelombang cukup tinggi,” ujarnya. Dijelaskannya, buka-tutup Pelabuhan Ketapang sudah dilakukan sejak Selasa (3/7) pukul 12.00 sampai Rabu (3/7) pukul 00.20. “Pada periode itu, buka-tutup pelabuhan dilakukan sekitar empat kali. Alhamdulillah saat ini (kemarin) penyeberangan sudah lancar,” paparnya sore kemarin. (radar)