Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

500 Pengusaha Dukung Dahlan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

500pSerukan Pengusaha Gunakan Hak Pilih Pemilu 9 April Nanti

BANYUWANGI – Sekitar 500 orang pengusaha Banyuwangi, Sabtu malam kemarin (8/3) menghadiri peresmian Posko Dahlanis yang beralamat di Ruko Karangente Centra Niaga, Jalan Brawijaya, Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi. Di hadapan Menteri BUMN Dahlan Iskan, para pengusaha menyatakan dukungannya kepada Dahlan untuk maju sebagai calon presiden (capres).

Pernyataan dukungan itu ditegaskan oleh Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi Michael Edy Hariyanto. Michael yang menggagas pertemuan dengan pengusaha tersebut mengatakan dukungan itu diberikan karena Dahlan Iskan dianggap bisa mengayomi para pengusaha. ”Para pengusaha mendukung Pak Dahlan Iskan maju sebagi calon presiden. Beliau punya kemampuan untuk itu,’’ tegas Michael di kepada wartawan usai peresmian Posko Dahlanis. Jumlah pengusaha yang hadir dalam pertemuan Sabtu malam itu beragam latar belakang.

Ada pengusaha cold storage, pengusaha ikan, developer, koperasi, dan kontraktor. Dari 500 undangan yang beredar, ternyata yang hadir lebih banyak. ”Kita sebar 500 undangan, yang hadir 700 orang. Ini sungguh luar biasa. Pak Dahlan punya magnet tersendiri di Banyuwangi,’’ kata Michael yang juga owner tempat Wisata Alam Indah Lestari (AIL) tersebut. Selain pengusaha, yang hadir dalam pertemuan tersebut pengurus, calon legeslatif (caleg) dari Partai Demokrat dan beberapa elemen masyarakat Kota Gandrung lain.

Malam itu, Dahlan Iskan datang di Posko Dahlanis menggunakan udeng khas Banyuwangi dan langsung menyalami satu persatu tamu undangan yang sudah menunggu sejak pukul 18.00. Karena Dahlan menyalami satu persatu pengusaha yang hadir, maka acara baru mulai pada pukul 20.00. Peresmian Posko Dahlanis diawali sambutan selamat datang Ketua DPC Partai Demokrat, Michael Edi Hariyanto. “Semula para pengusaha ini nggak mau datang kalau acaranya partai politik.

Namun setelah mengetahui Pak Dahlan mau datang, mereka bersedia datang dan bahkan menyatakan dukungannya pada Pak Dahlan sebagai calon presiden,” ungkap Michael saat memberikan sambutan. Michael sempat menyampaikan kalau kalangan pengusaha ketakutan untuk berurusan dengan dunia politik praktis. Meski tidak mau berpolitik, namun Michael mengajak kalangan pengusaha untuk menggunakan hak pilihnya pada 9 Arpil 2014 untuk memilih pemimpin bangsa.

Sambutan yang disampaikan Michael itu langsung mendapat respons dari Dahlan Iskan. Menurut Dahlan, ketakutan,  kalangan pengusaha untuk berurusan dengan politik dapat dipahami. Dahlan juga mengaku sempat alergi dengan politik beberapa tahun silam. “ Saya di Jawa Pos dulu sempat bikin slogan ‘jauhi politik, kerja,kerja, kerja,” ungkap Dahlan saat memberikan sambutan. Menurut dia, pengusaha tidak perlu berpolitik, tapi harus fokus untuk berusaha dan mengumpulkan uang.

Kendati tidak berpolitik, namun Dahlan berharap para pengusaha menggunakan hak politik pada Pemilu 9 April mendatang. Pada 9 April mendatang. Pengusaha jangan pergi keluar negeri dan luang waktunya selama lima menit untuk memilih. “Kita berkepentingan untuk mendewasakan politik bangsa ini. Kita sudah terlanjur memilih demokrasi, jangan mundur ke belakang lagi,” pinta Dahlan. Pada kesempatan itu, mantan Dirut PLN itu sempat menyampaikan alasan mengapa dirinya kemudian terjun ke dunia politik praktis.

Dahlan mengungkapkan, setelah menjalani perawatan kesehatan di China beberapa tahun silam, dia memutuskan pensiun untuk mengurus perusahaan. “Saya hanya mau ngurus madrasah, menulis dan jadi guru para wartawan,” ungkapnya. Setelah tiga tahun pensiun dari perusahaan, Dahlan di panggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Jakarta. Pada kesempatan itu, Dahlan mengaku diminta menjadi direktur utama PT. PLN. “Saya waktu itu menolak dengan berbagai alasan. Saya dikira pengangguran, karena sudah pensiun,” jelasnya.

Karena tidak kuasa menolak dan dengan beberapa pertimbangan, akhirnya mau menerima permintaan presiden untuk jadi dirut PLN. Waktu itu, Dahlan bertekad untuk jadi dirut PLN hanya menjabat tiga tahun saja. “Belum genap  menjabat dua tahun, saya dipanggil presiden lagi dan diminta jadi menteri. Waktu itu saya menolak, karena masalah di PLN belum beres tapi presiden tetap minta saya jadi menteri,” tuturnya. Belum tuntas menjadi menteri BUMN, Presiden SBY kembali memanggil Dahlan.

Kali ini, Presiden SBY minta Dahlan untuk ikut mencalonkan diri sebagai calon presiden. “Saya pasrah saja, mungkin Allah memiliki punya rencana lain diatas rencana saya. Pokoknya saya pasrah saja, menang atau tidak sebagai calon presiden terserah ,” tegasnya. Terkait dengan peresmian Posko Dahlanis, Dahlan berharap bisa menjadi pusat belajar bagi masyarakat terutama bagi relawan Dahlan Iskan. Ketiak disinggung terkait pen calonannya di pilpres men datang, Dahlan mengaku tidak memiliki persiapan secara khusus. “Jalanin saja,” ujarnya enteng. (radar)

Kata kunci yang digunakan :