Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

56 Pasien Situbondo Sukses Dioperasi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

56GAMBIRAN-Sebanyak 810 pasien duafa telah berhasil dioperasi dari 1000 orang, yang direncanakan dalam Sinergi Aksi Kemanusiaan Operasi Gratis. Rinciannya, 250 pasien telah tuntas dioperasi di RS Al Huda Genteng dan 560 pasien telah di operasi di RS Bina Sehat Jember. Dari Kabupaten Situbondo, 56 pasien sukses dioperasi secara gratis di RS Bina Sehat Jember.

Sebanyak 38 pasien katarak telah melihat dunia lebih terang dan 14 p asien bibir sumbing telah mendapatkan senyum baru. Koordinator Aksi Kemanusiaan RS Al Huda dr. Indiati, MMRS mengatakan, Sabtu (16/3) lalu menjadi prioritas operasi katarak bagi pasien Situbondo. Walaupun daerahnya cukup jauh dari Kabupaten Jember, namun tidak mengurangi semangat pasien untuk dapat dioperasi. Bahkan, mereka rela berkumpul di Koramil setempat sejak jam 03.00 dini hari agar bisa sampai di RS Bina Sehat Jember, tepat waktu.

“Operasi dilaksanakan pukul 07.00, pasien diharapkan sudah hadir sebelumnya supaya dapat dipersiapkan dengan baik kondisi fi siknya melalui pemeriksaan tekanan darah dan jantung agar operasi dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana,” tutur Indiati kemarin. Sebelum operasi, tim Aksi Kemanusiaan RS Bina Sehat sudah lebih dahulu berkunjung ke RSUD Besuki dan Puskesmas Kapongan di Situbondo. Mereka melakukan screening penderita katarak, yang sudah terdaftar dari wilayah Situbondo.

“Screening katarak biasanya dilakukan di RS Bina Sehat Jember, namun untuk mempermudah pasien, tim kami yang berkunjung ke Situbondo,” jelasnya. Sawir, 67, peserta operasi katarak asal Desa Kembang Sari, Kecamatan Jatibanteng, Situbondo ketika ditemui setelah operasi mengatakan bahwa dirinya sekarang sudah lega. Sebab, sudah menjalani operasi katarak. “Rasanya lega setelah menjalani operasi, walaupun agak sedikit ada rasa nyeri di mata karena baru saja menjalani operasi,” ujarnya sambil berbaring.

Selain didampingi cucunya, Sawir yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani juga mendapat pendampingan dari Babinsa Desa Kembang Sari Serda Djoko. Babinsa itu mengantar dan menjemputnya mulai saat screening sampai pelaksanaan operasi. Peserta lain, Kusnadi, 38, peserta operasi katarak dari Desa/Kecamatan Jangkar, Situbondo mengatakan, setelah operasi dia kini bisa melihat cahaya walaupun belum sepenuhnya terang.

Diakui, selama empat tahun terakhir dia tersiksa oleh gangguan katarak yang menghalangi penglihatan mata kanannya. “Untuk kerja sehari-hari dengan kondisi penglihatan yang terhalang karena katarak sangat mengganggu sekali. Mudah-mudahan setelah operasi ini hasilnya bagus dan saya dapat melihat normal seperti dulu lagi,” kata Kusnadi, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ukir mebel di Situbondo.

Lebih lanjut Indiati menyampaikan, pasien katarak akan dilakukan kontrol I dan II di RS Bina Sehat Jember. Kontrol selanjutnya dapat dilaksanakan di sarana kesehatan yang ditunjuk Dinas Kesehatan Situbondo. Dalam hal ini RS Besuki dan Puskesmas Kapongan. ”Berkat Koordinasi dan kerja sama yang baik antara TNI, Pemerintah Kabupaten dan Dinas Kesehatan Situbondo, semua pasien duafa dari Situbondo dapat tertangani dengan baik,” pungkasnya.(radar)