Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

800 Jiwa Butuh Suplai Makanan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Pusda ops BPBD membuahkan ganangan air dan lumpur di halaman Puskesmas Gitik, Kacamatan Rogojampi kemarin.

BANJIR yang menggenangi ratusan rumah warga di Dusun Maduran, Desa/Kecamatan Rogojampi langsung direspon cepat Pemkab Banyuwangi. Salah satunya dengan mendirikan dapur umum dan menyalurkan bantuan kepada sejumlah korban bencana banjir.

Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko langsung terjun ke lokasi banjir di Gang Sawo, Dusun Maduran. Selama berada di kampung tersebut, orang nomor dua di Pemkab Banyuwangi itu menyerahkan bingkisan beras, minyak goreng, mie instan, kecap dan kebutuhan lainnya kepada perwakilan warga korban banjir.

Pemkab juga menerjunkan tim taruna siaga bencana (Tagana) dari Dinas Sosial untuk membuka dapur umum di lokasi Dusun Maduran Desa/Kecamatan Rogojampi. Selain meninjau, Wabup Yusuf ikut mengaduk ayam kecap bersama-sama dengan tim tagana.

“Kami tentu perihatin atas musibah ini, dan kami hadir berupaya membantu masyarakat yang menjadi korban banjir,” ujar Yusuf Widyatmoko di sela-sela kunjungannya, kemarin sore (8/6).

Sebelum meninggalkan lokasi, Wabup didampingi sejumlah pejabat Pemkab berpesan agar relawan tagan benar-benar bekerja dengan baik, dalam rangka beribadah dan melayani masyarakat korban bencana banjir.

Kepala Dinas Sosial Peni Handayani mengatakan, dapur umum tersebutakan melayani butuhan makan warga tang terdampak bencana banjir, yakni di Gang Sawo Dusun Maduran, Desa/ Kecamatan Rogojampi.

Kepala Dinas Sosial Peni Handayani mengatakan, dapur umum tersebut akan melayani kebutuhan makan warga yang terdampak bencana banjir, yakni di Gang Sawo Dusun Maduran, Desa/Kecamatan Rogojampi.

Bantuan makanan tersebut diberikan untuk menu buka puasa dan masyarakat terdampak banjir. Karena dari hasil pengamatan tim Tagana,  hampir seluruh masyarakat yang rumahnya terendam banjir sudah tidak bisa memasak menu buka puasa dan  sahur, lantaran peralatan dapurnya terendam  banjir dan tidak bisa digunakan.

Dari pendataan awal kepala dusun, hanya terdapat 300 jiwa yang membutuhkan suplai makanan. Namun, dalam proses ternyata terjadi pembengkakan hingga 800 jiwa, lantaran ada beberapa RT yang datanya masih belum masuk.

“Kami masih berupaya mencarikan solusi kekurangannya dan kami bersyukur dibantu oleh MWCNU Rogojampi yang juga ikut mengirimkan logistik telur, mie, dan bumbu dapur,” jelasanya.

Kepala BPBD Banyuwangi, Fajar Suasana menambahkan, ada dua desa yang terkena banjir paling parah, di Dusun Maduran, Desa/Kecamatan Rogojampi dan Dusun Gombol, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh.

“Sementara belum ada laporan adanya korban jiwa, hanya rumah terendam banjir saja,” ungkapnya. Fajar menjelaskan, di Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh terdapat 15 rumah terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1,5 meter. Bahan makanan pokok warga terendam banjir dan satu  dapur rumah roboh.

“Jembatan penghubung Dusun Cawang dengan Dusun Gombol Desa Benelan Kidul juga putus akibat banjir dan sumur milik warga juga ikut terendam banjir,” katanya. Sementara untuk di desa/kecamatan Rogojampi terdapat sedikitnya 100 rumah warga yang terendam banjir dan terus dilakukan pendataan mengenai jumlah dan kerusakan akibat banjir.

“Kami masih belum bisa menaksir kerugian akibat banjir, karena masih dalam proses,” jelasnya. Meski demikian, pihaknya sudah memberikan bantuan bahan kebutuhan dasar seperti beras, mi instan, minyak goreng dan bahan pokok lainnya kepada perwakilan warga yang terdampak  banjir.

“Relawan kami masih terus memantau dan melaporkan perkembanpn banjir,” tandasnya. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat yang rumahnya berada di bantaran sungai untuk selalu waspada dan berhati-hati saat hujan turun. Apalagi jika intensitas hujan deras dengan kurun waktu lebih dari empat jam.

“Kami imbau masyarakat meningkatkan kewaspadaannya dan segera melaporkan pada pemerintah setempat,” kata Fajar.  (radar)