Sampai Semester 1 Pegawai tidak Gajian, Pembangunan Mandek
CLURING – Anggaran Dana Desa dan Dana Desa (ADD-DD) di Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, sampai semester 1 di tahun anggaran 2017, terancam tidak bisa cair. Pembangunan desa dipastikan tidak jalan, dan para pegawai desa juga tidak gajian.
Itu terjadi karena draf rancangan anggaran pendapatan dan belanja desa (RAPBDes), hingga kini belum tuntas dibahas oleh Badan Permusyawaratan Désa (BPD). Sebab, dalam draf itu perbedaan pendapat antara BPD dengan pemerintah desa yang belum tuntas.
Ketua BPD Tamanagung, HM. Sapuan, mengatakan antara BPD dan pemerintah desa sudah pernah melakukan musyawarah. Dalam pertemuan itu, ada kesepakatan mengenai perubahan isi dalam draf RAPBDes untuk tahun anggaran 2017.
“Dalam musyawarah itu bigdrop dan beberapa item lain dihapus, tapi oleh pemerintah desa tidak dihapus,” katanya. Untuk membahas draf RAPBDes itu, terang dia, akan ada musyawarah lanjutan sebelum diajukan ke Pemkab Banyuwangi.
“Kita menunggu diundang oleh pemerintah desa,” ujar mantan anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi itu. Sementara itu, Kepala Desa Tamanagung, Khairul Anam, menyatakan usulan penghapusan bigdop dan beberapa item dalam draf RAPBDes, belum sepenuhnya ada titik temu, alias belum selesai.
Salah satunya, terang dia, pemerintah desa akan tetap membangun bigdrop. Untuk membahas beberapa poin yang belum tuntas dalam pembahasan RAPBDes, terang dia, pemerintah desa akan mengundang kembali BPD untuk musyawarah bersama lagi.
RAPBDes yang belum selesai dibahas itu, berdampak buruk bagi pembangunan desa. Sebab, ADD dan DD hingga kemarin juga belum bisa cair. “ADD dan DD yang tidak cair, rencana pembangunan di desa mandek, para pegawai juga belum menerima gaji sama sekali,” terang Sekdes Tamanagung, Imam Muhlisin.
Camat Cluring, Yopi Bayu Irawan, menyampaikan ADD dan DD untuk di Kecamatan Cluring, hampir semua sudah cair. Sampai saat ini, hanya di Desa Tamanagung yang belum bisa mencairkan. (radar)
