Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Akibat Salah Hitung Skor

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Juara ISC Akhirnya Masuk SMPN 1 Banyuwangi

BANYUWANGI – Lima siswa peserta Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur offline yang semula tidak diterima di SMPN 1 Banyuwangi akhirnya bernapas lega. Mereka akhirnya bisa diterima di sekolah yang beralamat di Jalan A. Yani nomor 74 tersebut.

Kelima siswa tersebut adalah Jessica Maharani, Allea, Unzila, Adinda Ayu, dan Anugrah. Keputusan diterima kembali itu disampaikan oleh Kepala SMPN 1 Banyuwangi Samsuddin Ali, kemarin. Dia menegaskan, dalam pengumuman Sabtu lalu (17/6) kelima siswa tersebut awalnya tidak lolos.

“Ada kesalahan penghitungan skor dari tim panitia SMPN 1 Banyuwangi. Lima peserta yang awalnya tidak lolos, kini bisa masuk SMPN 1 Banyuwangi,” tegas Samsudin kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin.

Dijelaskan Samsuddin, meski satu tim, harusnya skor sertifikat juara 1 ISC nasional dihitung sebagai perseorangan. Dari hasil penghitungan, skor juara nasional Pramuka dinyatakan mumpuni untuk lolos seleksi jalur mandiri prestasi.

“Otomatis ada lima orang anak yang harus masuk kuota,” imbuhnya. Sekadar diketahui, kuota PPDB di SMPN 1 Banyuwangi berjumlah 256 siswa. Berdasarkan aturan tiga jalur masuk, 10 persen untuk jalur mandiri prestasi dan sosial ekonomi, 80 persen untuk jalur online, dan 10 persen lagi untuk jalur penelusuran minat bakat.

Kuota jalur mandiri prestasi dan sosial ekunomi di SMPN 1 Banyuwangi terpaksa ditambah. Batas kuota yang harusnya 25 peserta, kini berubah menjadi 30 peserta. Akibatnya, jatah PPDB jalur Penelusuran Minat dan Bakat (PMB) 10 Juli mendatang harus dikurangi.

“Rencananya kuota jalur PMB berjumlah 26 peserta. Karena yang lima orang sudah masuk jalur I, jadi kami batasi untuk 21 peserta saja,” jelas Samsuddin. Sejak ditemukan kesalahan itu, lanjut Samsucidin, panitia segera menghubungi orang tua pendaftar.

Kemarin (18/6), seluruh orang tua siswa dipanggil oleh panitia PPDB. Selanjutnya, lima juara nasional Pramuka ini bisa melakukan daftar ulang yang berakhir hari ini. “Sekali lagi persoalan ini semata ada kesalahan perhitungan skor,” tandasnya.

Salah seorang wali murid, Kristin Natalia mengaku lega anaknya kembali diterima di sekolah yang menjadi idamannya. Ketika dipanggil pihak sekolah, dia juga dijelaskan kalau persoalan ini semata kesalahan perhitungan skor. Sudah beres semua. Saya kemarin dipanggil untuk menemui humasnya. Saya senang dan lega,” tandas ibu dari Jessica Maharani tersebut. `

Diberitakan sebelumnya, hasil PPDB SMP jalur offline sudah diumumkan Sabtu lalu kemarin (17/6). Beberapa orang tua pendaftar kecewa karena anak mereka yang juara nasional Pramuka ternyata tidak lolos.

Kesan berbeda dirasakan Kristin Natalia, 38, ibunda Jessica Maharani, pendaftar asal SDN 4 Penganjuran. Kristin mengaku kecewa mengetahui hasil seleksi PPDB jalur prestasi kemarin. Sebab, Jessica dan empat temannya asal SDN 4 Penganjuran dinyatakan tidak diterima di SMPN 1 Banyuwangi.

Dia mengaku kwcewa karena pernah dijanjikan pejabat terkait. Kebetulan, Jessica Maharani dan empat peserta lainnya, Allen, Unzila, Adinda Ayu, dan Anugrah pernah menjadi Juara 1 tingkat nasional Indonesian Scout Challenge (ISC).

Kejuaraan Pramuka ini berlangsung berjenjang dari tingkat kabupaten, tingkat Provinsi Jawa Timur, hingga tingkat nasional yang dihelat di Jogjakarta. Atas prestasi mereka menjadi juara nasional, para siswi SDN 4 Penganjuran tersebut diberi hadiah mengikuti camp di Amerika Serikat selama sepekan.

Namun presstasi mereka yang moncer di bidang kepramukaan ternyata tidak direspons oleh pihak sekolah. (radar)