BANYUWANGI – Ketua Asosiasi PSSI Kabupaten (Askab) Banyuwangi terpilih, Andik Purwanto, tampaknya memiliki hasrat besar untuk menciptakan iklim sepak bola di Banyuwangi kembali kondusif. Dia berjanji akan merangkul semua elemen untuk mewujudkan target itu.
Yang paling ditunggu adalah dualisme Persewangi. Tapi, dia bertekad agar Persewangi bisa bersatu seperti dahulu. ‘’Itu tekad saya Persewangi menjadi satu lagi,’’ tegasnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, kemarin (22/12). Dia mengaku telah mencermati dengan seksama terkait dengan problem yang melanda Persewangi.
Sebelum terpilih, dia pernah menyatakan siap menjadi mediator dalam mempertemukan dua kubu, yaitu versi Hari Wijaya dan Nanang Nur Ahmadi. Tapi, janji itu belum ditepati. Faktanya, hingga kini Persewangi masih terbelah. Namun, kini dia telah memiliki modal karena baru saja terpilih menjadi ketua otoritas sepak bola tertinggi di Banyuwangi melalui Kongres Askab, Sabtu pekan lalu (17/12).
‘’Persewangi adalah satu memang menjadi harapan besar publik,’’ katanya. Dia menambahkan, bahwa ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan. Menurut dia, dualisme Persewangi itu bisa berakhir karena pasti ada solusinya. ‘’Karena itu, cara terbaik adalah duduk bersama,’’katanya.
Anggota DPRD Banyuwangi memiliki target khusus mengenai Persewangi. Adanya dua kubu di tubuh Persewangi, jelas dia, memang berpengaruh besar terhadap prestasi tim. ‘’Memang sama-sama rugi kalau berjalan sendiri-sendiri,’’ papar pria yang juga sekretaris Persewangi kubu Hari Wijaya itu.
Lantas sampai kapan target menyatukan Persewangi itu bisa direalisasikan? Andik mengaku terus melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak. Dia tidak bisa memberikan batas waktu tertentu agar Persewangi tuntas. ‘’Kalau bisa secepatnya, kenapa harus ditunda. Mohon doa dan dukungannya agar cita-cita Persewangi berjaya bisa diwujudkan,’’ harapnya. (radar)
