Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Anggaran Kesehatan Lapas Dipangkas 75 Persen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

anggarankesehatanBANYUWANGI – Jaminan kesehatan bagi para tahanan dan narapidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banyuwangi tampaknya akan menyusut. Di tahun anggaran 2014 ini dana kesehatan berkurang cukup signifi kan dibanding tahun sebelumnya. Ironisnya, anggaran kesehatan yang dikurangi itu adalah anggaran obatobatan bagi pelayanan kesehatan para tahanan dan napi. “Anggaran kesehatan dikurangi sangat besar.

Pengurangannya mungkin sekitar 75 persen,” ungkap Kepala Lapas Banyuwangi, Marlik Subianto, kemarin (8/1). Marlik menyebut, pengurangan anggaran kesehatan terutama untuk obatobatan itu bukan hanya terjadi di Lapas Banyuwangi. Pengurangan anggaran kesehatan napi juga terjadi di semua Lapas di Indonesia. “Selama ini anggaran ke sehatan sudah kurang, apalagi ini diku rangi,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya kemarin.

Berdasar data yang ada, jelas Marlik, jumlah warga binaan di Lapas Banyuwangi mencapai 688 orang kemarin. Dari jumlah itu, yang berstatus tahanan titi pan 278 orang, dan napi 480 orang. “Kapasitasnya sebenarnya hanya 260 orang,” urainya. Ditanya nilai anggaran kesehatan napi dan tahanan di Lapas Banyuwangi, Marlik menolak membeber jatah yang di terima dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) RI. “Berapa nilai anggaran kesehatan saya lupa ya,  tapi berkurang jauh dari anggaran.

Sementara ini, lanjut Marlik, belum ada pengaruh akibat pengurangan anggaran kesehatan tersebut. Sebab, tahun anggaran 2014 masih berjalan sepekan. “Kita perlu bantuan dari pemkab terkait masalah kesehatan ini, karena anggaran memang terbatas,” jelasnya. Menurut Marlik, di antara bantuan dari pemkab yang di perlukan adalah pelayanan Jamkesmas dan Surat Pengantar Miskin (SPM) bagi tahanan dan napi miskin. “Kalau keluarga tahanan atau napi mampu, kita akan minta keluarganya membantu pengobatan,” cetusnya.

Selain beberapa cara akan ditempuh untuk mengatasi kesehatan para tahanan dan napi, pihaknya juga akan meningkatkan kegiatan olahraga dan zikir di lapas. Semua upa ya itu dilakukan demi menjaga kesehatan tahanan dan napi. “Pentas seni yang kita laksanakan ini bertujuan menjaga ketenangan para warga binaan,” ungkapnya. Pentas seni yang digelar di lapangan tengah lapas, kata Marlik, digagas dan di lak sanakan para warga binaan. “Pen tas seni ini dilaksanakan warga binaan. Mereka kita latih bertanggung jawab, termasuk masalah keamanan,” cetusnya. (radar)