Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Angkutan Turis Akan Disubsidi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

turis-asing-berjalan-kaki-di-kawasan-pelabuhan-ketapang-kecamatan-kalipuro-banyuwangi-beberapa-waktu-lalu

Khusus Rute Ketapang-Banyuwangi

BANYUWANGI – Belum tuntas wacana pemberian subsidi untuk angkutan umum sekolah, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Banyuwangi sudah membeber rencana pemberian subsidi angkutan bagi turis asing.

Rencananya, turis asing yang datang dari kawasan Pelabuhan Ketapang atau Stasiun KA Banyuwangi Baru di Ketapang bisa menggunakan lin (angkutan kota/angkot)  secara gratis menuju wilayah Banyuwangi Kota.  Rencana pemberian subsidi khusus angkutan untuk turis itu, disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Darat Dishubkominfo Banyuwangi, Harry  Iswadi kemarin (30/10).

Harry mengatakan, selama ini turis asing dari arah Ketapang yang akan berangkat ke Banyuwangi kota, ternyata dibebani tarif yang bervariasi oleh sopir angkot. Ada sopir angkot yang menarik tarif Rp 7.500, ada juga yang meminta ongkos Rp 9.000 untuk tujuan Banyuwangi kota.

Padahal, kata Harry, umumnya ongkos angkot dari Ketapang menuju Banyuwangi Kota resminya sebesar  Rp 5.000. Sehingga dikhawatirkan, para turis yang mengetahui tarif resmi angkot itu akan mengeluhkan masalah tersebut. “Kita juga memikirkan pengusaha angkutan, jadi nanti tinggal menyesuaikan saja kira-kira berapa subsidi yang harus  diberikan,” ujarnya.

Sama seperti persiapan subsidi bagi angkutan umum siswa, Harry mengatakan jika pihak Dishubkominfo masih melakukan kajian akademik agar proses pemberian subsidi berjalan sesuai prosedur. “Sesuai dengan instruksi bupati, kami ingin memberikan pelayanan yang baik. Sehingga wisatawan  mancanegara bisa menikmati  layanan kita,” imbuhnya.

Pemberian subsidi ini, kata Harry, juga menjadi solusi karena Dishubkominfo tidak bisa selalu melakukan penindakan kepada angkutan yang memainkan harga.  “Yang disubsidi nanti tentunya angkutan yang sudah dinaungi lembaga berbadan hukum.

Ini bentuk apresiasi kami terhadap mereka. Kita akan konsultasikan dulu bagaimana sistem subsidi yang sesuai,” ujarnya. Sementara itu, pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda menyambut positif rencana pemberian subsidi angkutan turis tersebut. Menurut  Bramuda, hal itu akan mempermudah peningkatan minat wisatawan di Banyuwangi.

“Kita saat ini juga kembangkan wisata halal. Yang di maksud halal adalah budaya berlaku jujur dengan memberikan tarif yang sesuai. Salah satunya seperti tarif angkutan,” jelasnya. Sayangnya, wacana dan rencana pemberian subsidi untuk angkutan  turis itu, ternyata belum disosialisasikan kepada kalangan sopir dan operator jasa angkutan jurusan Ketapang-Banyuwangi.

‘’Saya belum dengar masalah rencana itu,’’ ujar salah satu sopir angkota seraya meminta identitasnya tidak dimunculkan di koran.  Kalangan sopir angkota juga  belum tahu persis, bagaimana tata cara pelaksanaan subsidi angkutan turis itu. Mereka juga   belum tahu durasi angkutan bersubsidi bagi turis asing tersebut.

Apakah angkota bersubsidi itu akan berangkat pada saat-saat tertentu, dengan jam pemberangkatan yang ditentukan atau ada metode lain. Karena itu, kalangan  sopir masih menunggu perkembangan lebih lanjut. (radar)