Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Antre BBM di Manamana

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

antreBANYUWANGI – Antrean kendaraan terjadi hampir di semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Bumi Blambangan kemarin (27/8). Berbagai jenis kendaraan terlihat antre bahan bakar sejak pagi hingga sore kemarin. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, antrean motor terlihat di SPBU Jalan Banterang, Banyuwangi, sekitar pukul 06.30 pagi kemarin. Saking panjangnya antrean, deretan motor itu meluber hingga ruas Jalan Banterang dan Jalan Kartini.

Setelah berlangsung sekitar satu jam, antrean motor dan mobil akhirnya reda. Namun, tak lama kemudian, antrean kendaraan yang akan membeli bahan bakar premium kembali terjadi di SPBU tersebut sekitar pukul 10.00. Pola antrean semacam itu terus terulang sepanjang hari kemarin. Antre satu jam, lalu mereda beberapa jam. Namun, beberapa saat kemudian, antrean kembali terjadi. Sementara itu, kondisi yang sama juga terjadi di SPBU Karangente di Jalan Brawijaya, Banyuwangi.  

Pola antrean yang terjadi di SPBU tersebut juga nyaris sama. Pagi antre, kemudian agak lancar sejenak. Antrean kembali terjadi siang dan sore kemarin. Antrean di SPBU depan kantor PJR Banyuwangi tersebut juga didominasi pengendara motor dan mobil.Sementara itu, antrean kendaraan di SPBU Sukowidi di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, tampak lebih bervariasi. Selain banyak pengendara motor, tampak pula mobil dan barisan truk yang antre membeli solar.

Bahkan, deretan truk yang antre membeli solar sampai meluber ke ruas Jalan Yos Sudarso sore kemarin. Di SPBU jalan Raya Situbondo Km 10, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, justru lebih banyak didominasi kendaraan berat siang kemarin. Antrean itu terjadi lantaran stok solar di SPBU tersebut habis. Beberapa kendaraan berat tampak berjejer di halaman parkir SPBU yang tak jauh dari terminal bus Sri Tanjung tersebut. Akan tetapi, antrean tidak sampai meluber ke jalan.  

Banyak juga kendaraan yang hendak masuk ke SPBU, akhirnya mengurungkan niat lantaran melihat antrean truk panjang. ”Solar habis sejak pukul 21.00 tadi malam (Selasa malam),” ujar Sugeng, salah satu operator SPBU di Desa Ketapang tersebut. Sugeng menambahkan, stok solar di SPBU tempatnya bekerja itu memang dikurangi. Dalam sehari, biasanya pihak SPBU bisa mendapatkan pasokan 24 KL. Namun sekarang, SPBU tersebut hanya mendapatkan jatah solar 16 KL dari Pertamina. ”Di sini pelanggan kebanyakan truk.

Stok premium aman, karena jarang kendaraan roda dua yang mengisi di SPBU ini,” jelasnya. Sementara itu, habisnya stok solar di SPBU tersebut mengakibatkan beberapa kendaraan berat harus rela mengantre. Para sopir truk memilih mengantre karena tangki solar mereka memang sudah nyaris kosong. ”Lebih baik antre daripada saya kehabisan solar di jalan. Di SPBU lain juga habis solarnya,” ujar Ismail Marzuki, 45, seorang sopir truk muatan pakan udang. Ismail menambahkan, dirinya sudah mengantre di SPBU tersebut selama dua jam. 

Posisi truk yang mengangkut pakan udang itu diparkir di urutan paling depan dekat pompa SPBU. ”Tetap saya tunggu sampai solarnya datang,” tambah sopir asal Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, itu.Hal yang sama juga dirasakan Sugik, 55, sopir truk asal Kabupaten Bantul. Dia mengaku rela mengantre karena solar truknya menipis. ”Saya memilih antre daripada kehabisan di jalan.

 Belum tentu di SPBU lain ada  persediaan solar,” ujar sopir truk tujuan Bali tersebut.  Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, tidak hanya truk yang mengantre. Sebuah bus juga terlihat mengantre solar di SPBU Ketapang itu. Banyak juga kendaraan yang mengurungkan niat mengisi solar, karena melihat antrean panjang di SPBU tersebut. Hingga berita ini ditulis sore kemarin, SPBU di Banyuwangi Selatan juga dilanda antrean. (radar)