Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Arak Ogoh-ogoh Keliling Kampung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

arakPerayaan Nyepi di Pura Dharma Marga Bangorejo

BANGOREJO – Ratusan warga melaksanakan arak-arakan ogoh-ogoh di Pura Dharma Marga, Dusun Sambirejo, Desa Sambilmulyo, Kecamatan Bangorejo, kemarin malam. Ogoh-ogoh tersebut diarak berkeliling kampung, sehingga menarik perhatian warga di sepanjang jalur yang dilalui. Tepat tengah malam, ogohogoh tersebut dibakar. Tokoh Pemuda Hindu Sambimulyo, Eko Prasetyo mengatakan, ogoh-ogoh Tawur Agung Kesanga digelar sebagai upacara penutup tahun menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1936.

“Upacara tersebut diisi doa bersama segenap umat Hindu di Banyuwangi,” katanya. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kecamatan Bangorejo, Wintoyo mengatakan, ogoh-ogoh yang tervisualisasikan dengan bhuta kala itu merupakan simbolisasi unsur jahat. “Unsur yang senantiasa menebarkan angkara murka di alam,” tuturnya. Upacara tersebut digelar juga sebagai upaya menetralisasi kondisi alam agar seimbang antara hal jahat dan hal baik. 

Hal itu supaya tercipta ketenangan dan ketenteraman umat dan negara. Sebelum upacara, umat Hindu lebih dulu menggelar upacara Melasti. Selanjutnya, mereka melakukan Catur Brata. Penyepian berisi amati geni atau tanpa api, amati karya berarti tidak bekerja, amati lelungan berarti tidak bepergian, dan amati lelaguan atau tidak bersuara. (radar)

Kata kunci yang digunakan :