Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Asyik Mandi di Sungai, Bocah Tewas Hanyut

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Warga mengevakuasi jenazah Ilyas dari sungai belakang rumahnya di dusun Genitri, Desa Gendoh, Sempu.

SEMPU – Ini peringatan bagi orang tua agar lebih berhati-hati dalam mengawasi anak-anaknya saat bermain. Jika tidak, bisa saja nyawa menjadi taruhannya. Minggu kemarin (25/7), sebuah peristiwa maut terjadi dan menewaskan seorang bocah belia Ilyas, 7, warga Jaya RT 02 RW 01 Kampung Baru, Tangsel Serpong.

Anak tersebut hanyut di belakang rumah keluarga besarnya di RT 1 RW 1 Dusun Genitri, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu. Info yang dihimpun dari Kapolsek sempu AKP Jainul Rido menyebutkan, peristiwa tersebut bermula sekitar pukul 14.00 saat korban bermain di sungai bersama sepupunya, Jian, 7, di sungai yang berlokasi dibelakang rumah keluarga besar mereka.

Pada saat itu, kondisi cuaca baru saja turun hujan dan debit air sungai cukup besar. Saat itu korban yang berada di dalam sungai tidak mampu menguasai keadaan sehingga hanyut terbawa arus sungai.

“Itu kan baru hujan, airnya besar,” jelasnya. Melihat kondisi seperti itu, sepupu korban mencoba melakukan pertolongan namun tidak berhasil karena arus air terlalu kuat dan ukuran tubuh mereka sama. “Sudah sempat dilakukan pertolongan, tapi lepas,” ucapnya.

Saksi Jian kemudian berlari menuju rumah dan mencari pertolongan kepada orang tuanya. Saat kembali ke lokasi, korban sudah tidak lagi terlihat karena tenggelam. Kemudian, orang tua korban, Dedi bersama Aiptu Akriyanto (yang kebetulan warga sekitar lokasi ) dan warga sekitar melakukan pencarian. Korban baru ditemukan pada pukul 16.30.

“Setelah ditemukan langsung dilarikan ke Puskesmas Singojuruh, di sana dilakukan perawatan,” jelasnya. Karena kondisi yang sudah parah, korban kemudian meninggal dunia. “Sekitar pukul 17.00 korban dinyatakan meninggal dunia,” jelas kapolsek.

Kapolsek menyatakan kejadian ini murni musibah dan tidak ada unsur kesengajaan dari pihak lain. Pihak keluarga juga menyatakan keberatan saat polisi meminta untuk dilakukan otopsi terhadap korban.

“Korban murni meninggal karena tenggelam di sungai,” jelasnya. Sementara itu, informasi yang disampaikan Kadus Genitri, Sugianto, 56 menyebutkan, keluarga korban saat itu sedang dalam keadaan mudik. Selama ini dia diketahui bekerja di Tanggerang.

“Itu orang Tangerang, mudik ke sini,” ucapnya. Saat melakukan pencarian korban, warga harus menggunakan lima mesin penyedot air. Kondisi sungai yang penuh cerukan cukup dalam agak merepotkan warga dalam mencari korban.

Sementara tidak ada warga yang bisa menyelam ke dasar sungai. Setelah dilakukan upaya dengan sunguh-sungguh, korban akhirnya ditemukan di dalam cerukan di lokasi tenggelam. “Korban ini ada di lubang seperti sumur cukup dalam, kita menggunakan lima mesin,” terangnya. (radar)