Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Atas Tribun, Sisi Luar Ruko dan Kantor Cabor

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

atasStadion Diponegoro akhirnya bisa bersolek tahun ini. Dana Rp 5 miliar dari APBD 2013 akan digunakan membangun dan melengkapi sejumlah fasilitas. Seperti apa pembangunan yang akan difokuskan di sisi selatan stadion tersebut?

POSISI Stadion Diponegoro boleh dibilang strategis, yakni di jantung kota Banyuwangi. Markas Persewangi Banyuwangi itu cukup familiar dengan bentuk khasnya di bagian depan. Sebuah bangunan mirip benteng menjadi ciri khas lapangan bola di bawah naungan Dinas Pendapatan Daerah Banyuwangi itu. Bercat kuning dan pintu masuk berbahan besi, tidak jauh beda dengan stadion pada umumnya. Saat ada even, seperti saat Persewangi bertanding, bangunan di sisi luar itu dipenuhi sepeda motor.

Setelah masuk, pengunjung akan langsung dihadapkan pada lapangan yang dilindungi pagar berbahan besi. Di sisi kanan dan kiri lapangan ada tribun penonton yang sangat bagus. Tribun tersebut dibangun pada 2007 dan 2012 lalu. Tribun di kanan-kiri lapangan itu memang belum bisa menyatu, sehingga ada sebutan tribun timur dan tribun barat. Sebab, hanya di dua sisi itu yang ada tribunnya. Kondisinya pun dibilang masih jauh dari layak.

Bahkan, beberapa bagian tribun sudah berlumut dan mengalami kerusakan di sana-sini. Kaca sejumlah ruang ganti pun pecah dan hanya ditutupi papan tripleks Kondisi tribun utama juga jauh dari memadai. Bau anyir, pesing, dan coretan tangan nakal menghiasi dinding di tribun kehormatan tersebut. Kapasitas tribun yang ada saat ini sebetulnya belum mampu menampung animo penonton. Bagi yang tidak kebagian tempat, harus menyaksikan pertandingan sepak bola dari sisi utara dan selatan.

Mereka harus rela menempel di pagar besi. Mereka juga harus rela duduk bertikar rumput. Animo penonton dalam menyaksikan sepak bola di Stadion Diponegoro sebenarnya tidak perlu disangsikan lagi. Tengok saja saat Persewangi menggelar laga kandang, tidak kurang dari 6.500 hingga 7.000 penonton datang ke stadion. Tingginya animo penonton itulah yang mendorong agar Stadion Diponegoro segera menambah fasilitas baru, terutama tribun penonton.

Dengan dana Rp 5 miliar dari APBD 2013, yang mendapat prioritas pembangunan adalah tribun selatan. Tribun tersebut akan melengkapi bangunan sejenis yang sudah ada. “Konsepnya sudah ada. Tribun sisi selatan ini nanti tidak hanya sebagai tempat penonton, tapi multifungsi,” ujar Mujiono, kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Banyuwangi. Dipastikan, sisa lahan di depan Stadion Diponegoro akan ikut digunakan. Lokasi parkir yang selama ini di depan stadion dipastikan akan dipindah ke sisi barat stadion. Para pedagang akan direlokasi dan ditempatkan di ruko yang akan dibangun kelak. Ada rencana, para penonton masuk ke stadion lewat sisi barat. Itu akan mengurangi penumpukan penonton saat di stadion ada kegiatan.

Sebenarnya ada tiga konsep yang diajukan dalam pembangunan tribun Stadion Diponegoro sisi selatan tersebut. Namun, Dinas PU memilih satu model. Dalam konsep tersebut, tribun sisi selatan akan berfungsi lebih dari tempat duduk penonton. Tribun yang dibangun juga diharapkan juga memberikan efek sebagai kegiatan ekonomi dan olahraga. Di sana nanti juga akan dibangun rumah toko (ruko) dan perkantoran bagi sejumlah cabang olahraga. Tribun sisi selatan itu diharapkan bisa menampung lebih banyak penonton. Tidak hanya pembangunan tribun baru, nanti juga akan dilakukan perbaikan atas bangunan yang sudah ada. Tribun utama yang kondisinya cukup mengenaskan juga akan dipoles.

Namun demikian, masih ada yang kurang, salah satunya lampu stadion. Beberapa penonton mengeluhkan kondisi lapangan yang gelap saat Persewangi berlaga. “Pas mendung nggak enak ditonton kalau nggak ada lampu,” ujar Samsi, salah satu penonton Persewangi versus PSMP beberapa waktu lalu. Keberadaan lampu dirasa cukup penting. Selain sebagai sarana stadion berstandar nasional, lampu stadion memungkinkan sebuah even dilaksanakan pada malam hari. Terkait lampu, Dinas Pekerjaan Umum akan melakukan kajian dan melihat dana yang ada. “Coba kita lihat dulu. Kalau dimungkinkan, kita akan ajukan dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) nanti,” ujar Mujiono.  (radar)