BANYUWANGI – Temuan beras sintetis di Bekasi yang memiliki kandungan plastik (polyvinyl chloride) membuat beberapa warga di Banyuwangi khawatir. Kemarin (22/5) petugas gabungan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam), kepolisian, Badan Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian, terjun ke beberapa distributor dan penjual beras di pasar.
Operasi mendadak yang dimulai pukul 08.30 itu langsung menyasar beberapa pasar yang sedang ramai dikunjungi pembeli. Di salah satu penjual beras di wilayah Pasar Karangrejo, tim langsung memeriksa semua jenis beras yang sedang diperjualbelikan.
Selain itu, beras-beras yang masih berada di gudang juga diperiksa satu-per satu. Setelah memeriksa beberapa pasar, petugas gabungan itu juga memeriksa selep beras di wilayah Kalipuro dan Rogojampi. Di beberapa tempat itu, tim belum menemukan kejanggalan atau beras sintetis.
Kepala Disperindagtam Banyuwangi, Hary Cahyo mengatakan, tujuan sidak yang dilakukan itu adalah langkah mencegah kekhawatiran warga akibat beras sintetis. Dengan sidak, masyarakat diharapkan menjadi tenang. Apalagi, di lokasi yang diperiksa tidak ditemukan beras sintetis.
Ditambahkan Kabid Standarisasi dan Perlindungan Konsumen, Abdul Haris, beras yang ditemukan di lapangan kondisinya masih baik. Warnanya putih tapi sedikit kusam. Warna beras sintetis lebih putih dan berkilat. “Meskipun belum ada temuan, kita kami tetap meminta pedagang berhatihati saat menerima barang.
Apalagi, beras sintetis sering dioplos,” ujarnya. Sementara itu, salah satu pembeli yang melihat proses sidak mengaku sedikit lega ketika toko langganannya tidak menjual beras sintetis. Setelah berita beras sintetis menyebar, pembeli bernama Sulastri, 52, itu mengaku waswas. “Kita butuh bahan makanan yang aman. Semua sepertinya berbahaya, jadi kalau bisa harus sering diperiksa,” ujarnya. (radar)
