Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banyuwangi Peringkat III

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

porGRESIK – Kontingen Banyuwangi meraih hasil manis dalam Pekan Olahraga Sekolah Dasar (POR SD) yang digelar di Gresik. Bagaimana tidak, para atlet tampil gemilang dengan menyabet peringkat ketiga sebagai pengumpul medali terbanyak. Atlet Panahan Banyuwangi mendulang medali cukup signifi kan dalam ajang multieven yang digeber tanggal 29-31 Oktober tersebut. Bayangkan, atlet binaan Perpani Banyuwangi menyapu bersih semua kategori yang dipertandingkan khusus putri.

Atlet panahan Banyuwangi menyabet empat emas, tiga perak, dan satu perunggu. Rinciannya, di kelas individual compound putri kualifi kasi 50 meter sesi pertama, atlet Panahan Banyuwangi mendulang satu emas, perak, dan perunggu. Sesi kedua, atlet panahan Banyuwangi tetap tampil konsisten dengan meraih satu emas dan satu perak. Perunggu direngkuh kontingen Lamongan. Satu emas lagi diraih di kelas compound beregu putri olympic round 50 meter. Perak diraih kontingen Surabaya.

 Lamongan menyabet juara ketiga dan berhak mendapatkan medali perunggu. Di kelas individual olympic round 50 meter putri, atlet panahan Banyuwangi sukses menyabet satu emas dan perak. Posisi ketiga direngkuh atlet Lamongan. ‘’Atlet kita sapu bersih semua kelas putri yang dipertandingkan,” ujar ketua Perpani Banyuwangi, Bonavita Wijayanto, kemarin. Menurut dia, anak didiknya sudah berusaha keras selama latihan, sehingga pasukannya tampil oke dan mampu menorehkan sejarah manis. ‘’Ini sejarah bagi Banyuwangi,’’ tandas pria yang biasa disapa Totok itu.

Bagaimana dengan atlet pria? Dia mengakui jika atlet pria tampil melempem. Tiga atlet tersebut tidak bisa berbicara banyak dengan dipaksa mengikuti kelas round nasional putra. ‘’Medali putra memang nihil,’’ katanya. Sebenarnya, Perpani, kata dia, sudah menyiapkan tiga atlet panahan untuk mengikuti kelas compound putra. Tapi, ekspektasi untuk mendulang medali lebih banyak gagal terealisasi. ‘’Kita punya tiga atlet lagi, tapi terpaksa kita tidak bawa karena kuota dianggap sudah habis,’’ sesalnya.(radar)

Kata kunci yang digunakan :