Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bawa Ratusan Miliar Rupiah, Investor Bikin Pabrik Santen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Bumi Blambangan semakin diminati kalangan investor. Dalam waktu dekat, investor kakap akan membangun pabrik santen dengan kapasitas produksi besar. Rencana pendirian pabrik santen itu disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas kemarin (23/9).

Bupati Anas mengaku sudah beberapa kali bertemu dengan investor pabrik santen tersebut. “Investor itu sudah memutuskan untuk bangun pabrik di Banyuwangi,” tegasnya.Saat ini, investor tersebut sudah mulai membebaskan lahan lokasi pabriknya.

Jika tidak ada rintangan, bulan Oktober 2012 ini, investor tersebut sudah proses perizinan di BPPT. “Saya belum bisa menyampaikan profil detail investasi pabrik santen itu. Kalau proses perizinan sudah mulai, nanti kita beberkan,” katanya. Yang jelas, kata Anas, nilai investasinya cukup besar hingga ratusan miliar.

Namun Bupati Anas masih merahasiakan nilai pasti investasi dan lokasi pabriknya. Pabrik santen yang akan dibangun di Banyuwangi itu, kapasitas produksi cukup besar. Selain pangsa pasar nasional, pabrik itu akan menyuplai kebutuhan pasar santen dunia. “Tenaga kerja yang akan terserap cukup besar,” katanya.

Ada banyak pertimbangan kenapa Banyuwangi dipilih sebagai lokasi pabrik santen itu Salah satu pertimbangannya, infrastruktur Banyuwangi utamanya pelabuhan sangat  mendukung untuk pengiriman hasil produksi dan pengiriman bahan bakunya.

Selain akan dipasok kelapa Banyuwangi, kata Anas, bahan baku pabrik santen itu juga akan dipasok dari luar Jawa. Pelabuhan Tanjung Wangi dinilai cukup memadai untuk mendukung kelancaran proses produksi pabrik tersebut. “Kita mohon doanya semua rakyat Banyuwangi agar pembangunan pabrik itu bisa segera direalisasikan,” pintanya.

Kedatangan pabrik santen itu, kata Anas, akan mendatangkan keuntungan besar bagi Banyuwangi. Selain akan mendatangkan lapangan pekerjaan baru, keberadaan pabrik itu juga dapat menstabilkan harga kelapa lokal. Saat ini, harga kelapa sering tidak stabil. Bahkan, petani lebih tertarik menjual janur ke Pulau Dewata, ketimbang menjual buah kelapa.

Padahal, menjual janur itu jelas dilarang oleh peraturan daerah (Perda). “Tapi karena buah kelapanya lebih murah dari janurnya, maka petani memilih menjual janur kelapa,” katanya. Dengan datangnya pabrik santen itu, diharapkan petani tidak lagi menjual janurnya tapi dapat menjual buah kelapa. “Saya optimistis, jika pabrik santen itu nanti sudah berdiri, harga kelapa akan stabil,” katanya. (Radar)