Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

BBM Kasat Polair Dibajak Sindikat Minta Pulsa

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Ilustrasi

BANYUWANGI – Aplikasi BlackBeny Messenger (BBM) milik Kasatpolair Polres Banyuwangi AKP Subandi diretas orang tak bertanggung jawab pekan lalu (9/7). Diduga kuat pelaku ‘pembajakan’ BBM milik perwira polisi itu adalah sindikat penipuan minta pulsa.

Awalnya, sejumlah wartawan di Banyuwangi yang menjadi kontak BBM dengan AKP Subandi mendapat pesan yang menyebutkan permintaan pulsa Rp 100 ribu. “Lagi di mana, bisa minta tolong dulu? Tolong isikan saya pulsa dulu nanti saya ganti uangnya soalnya lagi butuh. Ini nomor 085398601406, uangnya saya ganti nanti,” begitu bunyi pesan BBM tersebut.

Dua orang wartawan menganggapnya itu adalah permintaan AKP Subandi menuruti permintaan itu. Salah satunya Udin Yusufi, salah satu wartawan media online di Banyuwangi. Begitu mendapat pesan itu, dia yang kebetulan dekat dengan penjual pulsa, langsung mengisikan pulsa sesuai permintaan ke nomor tersebut.

“Saya tidak curiga, saya pikir memang butuh mungkin Pak Bandi sedang patroli di tengah laut. Tapi setelah mengisi pulsa, saya baru curiga. Kenapa kok nomornya tumben ganti, nomor yang tidak pernah saya kenal,” ujar Udin.

Kecurigaan itu baru terbukti jika dia menjadi korban penipuan setelah mendapat isi BBM dari sesama wartawan lainnya yang juga dikirim pesan yang sama melalui BBM mantan Kasubag Humas Polres Banyuwangi tersebut.

“Setelah ada teman wartawan kirim capture percakapan kok isinya sama, lalu saya telepon Pak Subandi. Ternyata BBM nya di-hack,” terang Udin. Dikonfirmasi melalui telepon, Subandi mengaku jika BBM nya sudah lama tidak digunakan dan tidak pernah aktif.

“Saya juga baru tahu jika BBM saya di hack setelah dikabari teman-teman wartawan yang konfirmasi ke saya. Saya langsung kirim ke semua kontak dan grup WA agar tidak lagi percaya dengan pesan minta pulsa itu,” beber mantan Kasubag Humas Polres Banyuwangi itu.

Selain itu, pihaknya juga langsung melaporkan kejadian itu ke cyber crime Polda Jawa Timur untuk segera dilakukan pelacakan nomor yang menirima pulsa tersebut. Karena akibat aksi itu, sangat meresahkan dirinya sebagai pejabat publik.

“Sementara sudah dilacak oleh tim cyber crime Poldaa Jatim,” tandasnya. (radar)