Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

BBM Pertalite Masuk Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Mulai Bulan September

KALIPURO – Marketing Operation Region  (MOR) V PT Pertamina (Persero) berencana menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di Banyuwangi pada September depan. Untuk memastikan penjualan produk  baru itu mendapat respons pasar, Pertamina  saat ini memetakan uji pasar BBM jenis pertalite di Banyuwangi.

Asisten Manajer External Relation Pertamina  MOR V, Heppy Wulansari, mengungkapkan bahwa tidak ada halangan pertalite didistribusikan ke Banyuwangi pertengahan atau akhir September. Dalam masa uji pasar, BBM  pertalite akan dijual di 15 dari 37 stasiun  pengisian bahan bakar umum (SPBU).

“Kita masih mapping lokasi distribusi,” ujar Heppy saat dikonfirmasi Rabu kemarin (26/8). Dalam uji pasar tersebut, Pertamina akan  mengevaluasi animo masyarakat terhadap produk tersebut. “Akan kita kaji. Jika setiap hari menunjukkan tren kenaikan, bukan tidak  mungkin dalam waktu dekat pertalite akan kita roll out ke seluruh SPBU yang ada (di Banyuwangi),” bebernya.

Sasaran PT. Pertamina, lanjut  Happy, adalah pengguna BBM premium yang ingin beralih menggunakan BBM dengan kualitas lebih  tinggi. Hasil evaluasi Pertamina, sejauh ini terdapat ketimpangan  cukup jauh antara penggunaan dua  jenis BBM tersebut.

Selama ini memang ada gap antara penggunaan premium dan pertamax, baik dari segi kualitas maupun harga. Seperti diketahui, BBM premium memiliki kualitas research octane number (RON) 88 dengan harga Rp 7 ribu lebih per liter.

Sementara itu, BBM pertamax dengan kualitas yang lebih tinggi, yakni RON 99, harganya  Rp 9 hingga Rp 10 ribu per liter. “Tinjauan di lapangan, ternyata banyak pengguna premium yang ingin beralih ke pertamax, tapi terkendala harga.

Nah, konsumen tersebut yang menjadi pangsa pasar pertalite,” katanya. Pertalite merupakan alternatif bagi konsumen yang ingin menggunakan bahan bakar lebih berkualitas daripada premium. Seperti diketahui, pertalite memiliki kualitas di atas premium tapi di bawah pertamax dengan RON 90-91.

“Nanti pertalite dijual seharga Rp 8500 per liter,” ungkap Happy. Lebih lanjut, Heppy mengatakan, konsumsi BBM premium menurun hingga 12 persen. “Pertamax juga mengalami penurunan sekitar 1 persen. Kami masih mengkaji penyebab penurunan apakah  karena harga ataukah yang lain,” tandasnya. (radar)