Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Belum Semua Warga Nikmati Listrik

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Kepala Subdit Penerapan Tarif Listrik Ery Cahyono menjelaskan kebijakan penetapan tarif listrik dan subsidi listrik kemarin.

88,1 Persen Rumah Berlistrik, 11,9 Persen masih Gelap

BANYUWANGI- Hingga saat ini, ternyata belum semua warga Banyuwangi menikmati aliran listrik PT PLN (Persero). Dari 1,7 juta penduduk, yang sudah menikmati aliran listrik baru sekitar 88,1 persen, sedangkan  sisanya, 11,9 persen masih hidup dalam  kegelapan.

Fakta tersebut diungkapkan General Manager  (GM) PT PLN (Persero) Distribusi Jatim, Dwi Kusnanto pada acara “Bimbingan Peningkatan  Pemahaman Masyarakat Dalam Pemakaian dan Pemanfaatan Tenaga Listrik” yang digelar  Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) di Hotel Santika Banyuwangi kemarin (8/5).

“Saya targetkan, akhir 2019 semua  warga Banyuwangi sudah 100 persen bisa  menikmati aliran listrik,” ujar Dwi. Dwi mengungkapkan, di Jawa Timur masih  ada sekitar 29 desa yang belum tersentuh aliran listrik.

Dari 29 desa itu, dua desa ada Kabupaten Bondowoso, sedangkan lainnya ada di Pulau Madura.  Untuk menuntaskan pemasangan listrik  semua warga di Banyuwangi, kata Dwi, pihaknya sudah mengumpulkan semua manager  rayon di Banyuwangi.

“Mulai hari ini, saya minta sewmua manager rayon untuk turun di wilayahnya masing-masing guna mencari warga belum menikmati listrik,” katanya. Tidak hanya itu, kata Dwi, manager rayon  juga diperintahkan mencari rumah warga yang sudah menikmati aliran listrik namun dari hasil penyambungan secara ilegal dari  tetangganya.

Bagi warga yang mendapatkan aliran listrik secara ilegal itu, Dwi memerintahkan anak bah untuk mengarahkan warga itu mengajukan permohonan penyambungan secara resmi ke PLN. Selain itu, Dwi juga membeberkan aliran listrik ke Banyuwangi mengalami penyusutan sekitar 8,4 persen.

Dari 8,4 persen itu, sekitar 3 persen bocor karena non teknis. Untuk mengetahui kebocoran non teknis itu, pihaknya sedang menurunkan tim untuk  memburu kebocoran itu. Kebocoran aliran  listrik itu, pasti akan diketahui.

“Mudah-mudahan kebocoran itu bukan karena dicuri. Kalau ada pencurian, lambat atau cepat pasti akan ketahuan,” katanya. Kegiatan Bimbingan Peningkatan Pemahaman Masyarakat Dalam Pemakaian dan  Pemanfaatan Tenaga Listrik diikuti sekitar 140 peserta dari sejumlah elemen masyarakat.

Dalam kegiatan itu disampaikan beberapa materi tentang kelistrikan dari beberapa pejabat Kementerian ESDM. Beberapa materi itu adalah, kebijakan penerapan tarif listrik dan subsidi listrik, kebijakan pelayanan di bidang ketenagalistrikan, penyidik  pegawai negeri sipil ketenagalistrikan, dan regulasi Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik  (P2TL).

”Kementerian ESDM selaku regulator menjaga agar penyediaan tenaga listrik dilakukan secara efisien dan menjaga keseimbangan kepentingan penyedia listrik,” ujar Kepala Subdit Penerapan Tarif Listrik Kementerian ESDM, Ery Cahyono.

Selain itu, Kementerian ESDM juga melakukan evaluasi Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik PLN dengan prinsip allowable cost. Selain itu, pemerintah juga memaksimalkan efisiensi melalui  di versifikasi energi primer dan penurunan  losses.

“Subsidi listrik diprioritaskan bagi konsumen tidak mampu, tarif konsumen lainnya ditetapkan sesuai keekonomian  secara bertahap,” jelas Ery. (radar)