Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Bendungan Gembleng Jadi Destinasi Wisata

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ROGOJAMPI – Para petugas juru pengairan, penjaga pintu air (PPA), dan tenaga harian lepas (THL) wilayah koordinator eksploitasi air irigasi (Korek) Srono, akan menyulap bendungan Gembleng menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Banyuwangi.

Para pekerja sejak sebulan terakhir mengubah sekitar bendungan agar terlihat lebih indah dan menarik. Salah satunya melakukan pengecatan bagian plengsengan bendungan dengan cat warna-warni, membuat gazebo, dan menanami pohon dan bunga di sekitar sepadan  sungai di dekat bendungan.

Korek Srono, Sumaili, 56, mengatakan sejak sebulan lalu bersama para karyawan menciptakan suasana baru di sekitar bendungan Gembleng di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi. “Kita percantik dengan cat warna warni,” katanya.

Untuk membuat nyaman pengunjung, terang dia, di tepi bendungan yang dibangun masa penjajahan Belanda tahun 1925 itu, juga didirikan dua buah gazebo yang terbuat dari bambu. “Gazebo itu untuk tempat bersantai dan istirahat pengunjung yang akan menikmati suasana di tepi dam,” ujarnya.

Sepanjang tepi dam, kini juga mulai di sulap dengan  ditanami berbagai jenis tanaman pohon dan bunga. Dan itu akan menambah kesan hijau dan asri. “Ini masih dalam proses penggarapan,” ungkapnya.  Meski masih digarap 30 persen, terang dia, setiap sore di sekitar bendungan Gembleng sudah mulai banyak didatangi pengunjung dari sekitar Kecamatan  Srono dan Rogojampi.

“Pengunjung mulai banyak, terutama kalangan muda mudi,” cetusnya. Para muda-mudi itu, jelas dia, saat datang banyak yang mengabadikan dengan foto di sekitar dam. “Kami akan ubah dam sebagai tempat yang asri, sejuk, dan menyenangkan. Selain itu, kami juga berencana menjadikan dam ini sebagai wisata edukasi pengairan di Banyuwangi,” terangnya.

Selain menikmati suasana dan foto di sekitar dam, pihaknya juga tengah merancang wisata edukasi alam tentang pengairan mulai dari sejarah dam, teknik pengaturan air, dan berbagai hal tentang irigasi di Banyuwangi. “Keinginan kami  itu ada jembatan gantung dan flying fox yang bisa meluncur dari atas dengan menyeberangi sungai dan dam, tentu akan lebih menarik.  Tapi itu butuh dukungan dan biaya yang tidak sedikit,” katanya.

Sementara itu, salah seorang warga,  Tohari, 50, asal Desa Aliyan mengaku terkejut saat mengunjungi dam Gembleng yang kini sudah terlihat lebih indah dan menarik. “Tahun 2010 lalu dam Gembleng itu kumuh dan sempat dijadikan tempat  pembuangan sampah, tapi kini bersih, indah, dan menarik,” ujarnya.

Dia berharap dengan perubahan  wajah dam itu bisa menjadi tempat  destinasi wisata alam yang terjangkau bagi masyarakat. Sehingga,  masyarakat akan lebih peduli untuk saling menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah di sungai.  “Sudah bersih dan indah, masak mau dikotori,” katanya. (radar)