ROGOJAMPI- Truk tangki yang nyangkut di rel kereta api (KA) saat ada TrajabaSabtu (1/9) lalu mulai menjadi buah bibir di masyarakat, terutama warga Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi. Pasalnya, setiap ada kegiatan di jalan raya provinsi, jalur alternatif menuju Banyuwangi selalu dialihkan ke desa mereka. Selain badan jalan relatif sempit, jalan di Desa Gitik juga banyak yang rusak alias berlubang.
Oleh karena itu, sebagian warga berharap agar Jalan Lintas Rogojampi bisa segera dioperasikan. Sebab, kalau ada jembatan penghubung dari Dusun Lugjag, Desa Pengatigan menuju Perumahan Pengatigan, maka Jalan Lintas Rogojampi sudah bisa dilewati meski belum diaspal. Makanya, warga berharap pemerintah segera merealisasikan jembatan di Jalur Lintas Rogojampi, Dusun Lugjag, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, menuju Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, tersebut.
“Sehingga, jalur tersebut bisa dilewati truk-truk besar dan sebagai jalur alternatif menuju Banyuwangi,” harap Yanto, seorang warga setempat. Diberitakan sebelumnya, warga yang sedang berada di perlintasan rel kereta api (KA) di Dusun/ Desa Gitik, heboh lusa kemarin. Sebuah truk tangki berukuran besar mendadak tak bisa jalan ketika berada di tengah-tengah jalur KA tersebut. Usut punya usut, ternyata besi di bagian bawah mobil tangki yang hendak menuju Depo Pertamina Banyuwangi tersebut kecantol di tanjakan aspal tepat di tengah-tengah perlintasan KA itu.(radar)