Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Berimbas Persiapan Atlet

Joko Triyadni
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Joko Triyadni
Joko Triyadni

Buntut Raibnya Anggara

BANYUWANGI – Tidn Porprovak tercantumnya dana untuk kontingen Porprov Banyuwangi dalam APBD 2013 dipastikan berdampak multi dimensional. Setidaknya, itulah yang dirasakan KONI Banyuwangi saat ini. Induk cabang olahraga di Banyuwangi itu kini tidak bisa berbuat apa-apa untuk mempersiapkan seluruh anggotanya untuk tampil di even dua tahunan yang dijadwalkan digelar di Kota Madiun pada 2013 mendatang. Padahal, Porprov mendatang akan dilaksanakan pada bulan Mei.

Ini artinya, tersisa waktu lebih kurang lima bulan ke depan untuk menata dan mempersiapkan duta olahraga Banyuwangi. Namun, persiapan yang telah disusun  kini tidak bisa dilaksanakan karena ketidakjelasan dana keberangkatan untuk kontingen Banyuwangi. Data yang diterima koran ini menyebutkan, untuk Porprov 2013, KONI meminta alokasi sebesar Rp 1,5 miliar dalam APBD 2013. Dana itu lebih besar Rp 450 juta dari even yang sama dua tahun lalu sebesar Rp 1,050 miliar.

Atau, dibandingkan dana yang ada untuk 2007 dan 2009, dana tersebut memang lebih besar. Nyatanya, sewaktu pengesahan, dana yang diidamidamkan oleh KONI itu justru tidak termaktub dalam APBD. Entah pihak eksekutif yang tutup mata dengan pengajuan dan kebutuhan dana tersebut, ataukah memang ada kesengajaan untuk mencoret dana itu di APBD, semuanya masih menjadi tanya besar. Yang pasti, tidak adanya kepastian dana Porprov jelas memukul kontingen Banyuwangi. Ketua kontingen Banyuwangi, Joko Triyadni, menyatakan terang saja tidak adanya pos anggaran untuk Porprov membuat dirinya dan KONI tidak bisa melangkah.

Padahal, didoknya APBD sangat kami tunggu untuk melangkah ke persiapan teknis,” terangnya. Kondisi ini membuat kontingen Banyuwangi dipastikan belum bisa mengambil sikap berangkat ataukah mengundurkan diri dari ajang dua tahunan tingkat regional Jawa Timur. Bila sampai mundur atau tidak berangkat, tentu ini akan menjadi sejarah buruk bagi dunia olahraga Kota Gandrung. Kabupaten paling timur Pulau Jawa ini akan menjadi kabupaten pertama di Jawa Timur yang absen di arena Porprov. Sedianya, menurut Joko, setelah APBD didok, persiapan teknis akan mulai dilakukan. Jumlah kontingen cabor, biaya akomododasi, dan pemusatan latihan atlet akan dibahas setelah ada kepastian dana.

Namun, kini semuanya berantakan dan persiapan tidak bisa dilakukan. Terkait solusi, Joko belum memiliki pikiran ke sana. Keputusan berangkat atau tidak semuanya akan diserahkan ke pemerintrah daerah. “Kami serahkan solusinya ke pemerintah daerah. Kontingen di sini sifatnya hanya melaksanakan. Hanya saja, tidak adanya dana membuat persiapan sejauh ini belum bisa dilakukan,” ujarnya. Seperti diberitakan kemarin, kontingen Porprov Banyuwangi besar kemungkinan tidak jadi berangkat ke arena Poprov. Menyusul tidak adanya anggaran dari APBD untuk keikutsertaan Banyuwangi dalam even dua tahunan tersebut. Sedianya, KONI Banyuwangi mengalokasikan dana untuk Porprov IV di Kota Madiun sebesar Rp 1,5 miliar. Nyatanya, anggaran itu tidak muncul dalam APBD 2013 yang didok sepekan lalu. (radar)