Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Berjalan Tiga Kali Mengitari Vihara

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

berjalanGAMBIRAN – Seluruh umat Buddha sejagat, termasuk yang berada di Kabupaten Ba nyuwangi, merayakan Hari Raya Waisak ke marin (25/5). Dalam acara tersebut, para pengikut Sidarta Buddha Gautama itu menggelar sembahyang di sejumlah vihara di daerah masing-mading Seperti yang dilakukan ratusan umat Buddha di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Ba nyuwangi.

Dalam rangka menyemarakkan hari raya suci itu, mereka melaksanakan sembah yang di Vihara Dhamma Harja di Dusun Sidorejo, Desa Yosomulyo. Ratusan jamaah lain melaksanakan sembahyang di  Vihara Dhamma Mukti di Dusun Sidomukti, Desa Yosomulyo. “Ibadah untuk merayakan Waisak ini dilaksanakan di dua tempat, yakni di Vihara Damma Harja dan Vihara Dhamma Mukti,” cetus Kepala Desa Yosomulyo, Didik Kar ti ka, didampingi Kapolsek Gam bi ran AKP Ibnu Mas’ud saat berkunjung ke Vihara Dhamma Harja pagi kemarin.

Sembahyang memperingati Tri Suci Waisak di Vihara Dhamma Harja dimulai sekitar pukul 08.00 dan diawali Puja Pradak Sina. Dalam kegiatan itu, umat Bud dha mengitari tempat ibadah sambil membaca puja-puja. “Pradak Sina ini berjalan mengitari vihara sebanyak tiga kali,” terang Penditya Madya Sugito. Usai melaksanakan Pradak Sina, semua jemaat masuk ke vihara dengan tertib. Selanjutnya, diadakan puja bakti dan pembacaan ayat suci yang di pimpin Pandita Muda Suroso.

“Dhamma Pesana (khotbah) di sampaikan Bapak Agus Suyanto,” jelasnya. Selama pelaksanaan puja bakti, ratusan umat Buddha yang hadir di Vihara Dhamma Har ja terlihat khusyuk. Mereka se rius mendengarkan khotbah yang disampaikan sang pendeta. Menurut Sugito, Hari Raya Waisak merupakan hari yang suci ini bagi umat Buddha. Dalam ajaran Buddha, Waisak juga sering dikenal sebagai Tri Suci Waisak.

“Ada tiga peristiwa penting dalam perjalanan Sidarta Buddha Gautama pada Hari Raya Waisak ini,” tuturnya. Ketiga peristiwa penting itu, jelas dia, pertama kelahiran sang Buddha, kemudian masa pencerahan atau ke sempurnaan, dan wafatnya Sidarta Buddha Gautama. “Hari Raya Waisak ini merupakan hari yang sangat penting bagi kami (umat Buddha),” cetusnya. (radar)