Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Berlagak Stres, Langsung Dititipkan ke Lapas

SEMANGAT: Habib mendapat kecupan dari salah satu putrinya di polres kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SEMANGAT: Habib mendapat kecupan dari salah satu putrinya di polres kemarin.

Setelah hampir setahun buron, Muhamad Ali Hinduan alias Habib, 44, warga Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, ditangkap polisi pekan lalu (8/5). Baru beberapa hari ditahan, tersangka otak pembunuhan keluarga Rosan itu sudah bertingkah neko-neko.

-AGUS BAIHAQI, Banyuwangi-

PINTU di ruang unit kejahatan dan kekerasan (jatanras) Polres Banyuwangi tampak terbuka separo. Beberapa anggota keluar-masuk ruang yang lokasinya berdekatan dengan pintu masuk ruang tahanan (rutan) Polres Banyuwangi itu. Saat wartawan koran ini mengintip ke ruang itu, terlihat Habib sedang duduk di salah satu kursi sambil menghadap ke anggota. Di ruangitu, ada beberapa anggota lain yang duduk mengitari kursi yang sedang diduduki tersangka pembunuhan yang baru tertangkap Selasa petang (8/5) lalu itu.

Sayang, pintu yang mulanya dibiarkan terbuka itu oleh salah satu anggota buru-buru ditutup setelah mengetahui ada sejumlah wartawan yang datang. “Habib memang ada di dalam. Sekarang masih kita periksa,” cetus Kasubnit II Jatanras Satreskrim Polres Banyuwangi, Aiptu Abdurrahman. Meski hanya bisa melihat sepintas, wartawan koran ini sudah bisa melihat dengan jelas kondisi Habib saat berada di ruang tersebut. Pria yang diduga menjadi otak pembunuhan Rosan, bersama istrinya, Siti Jamilah, dan Dery Pradana, anaknya, itu terus menundukkan wajah.

Pintu ruang penyidikan Unit Jatanras yang tertutup rapat kembali dibuka setelah ada dua perempuan datang dan masuk ke ruangan tersebut. Saat bertemu, kedua perempuan yang ternyata istri dan putri Habib itu tampak terharu. “Habib kita pertemukan dengan keluarganya, biar ada yang memberi semangat,” terang Kaur Bin Ops (KBO) Satreskrim Iptu Ali Masduki.

Sejak ditangkap saat akan  check in di Hotel Wisma Karya, Jalan Sukarno-Hatta, Pasuruan, Habib dijebloskan ke ruang tahanan polres. Selama ditahan, dia dilarang menerima tamu karena kasusnya masih dalam proses pemeriksaan. “Mulai kemarin (kemarin lusa) keluarganya sudah kita beri kesempatan membesuk,” terang Ali. Selama satu pekan menghuni rutan polres, tersangka yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, itu menjalani pemeriksaan secara maraton.

Selama diperiksa, keterangan yang diberikan normal dan hampir sama dengan keterangan yang diberikan Haedori Setiawan dan Abdul Azis, dua temannya yang kini sudah divonis. “Kalau ada polisi, sekarang sering bertingkah aneh,” sebut Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Bagus Ikhwan C. Beberapa hari terakhir di rutan polres, Habib sering berbuat aneh dan berlagak seperti orang stres. Tidak jarang, dia marah-marah dan bertindak semaunya sendiri dalam tahanan.

Atas tindakannya itu, tersangka akhirnya dikirim ke Lapas Banyuwangi. “Kalau ada polisi, Habib ngamuk. Kalau tidak ada, tidak mengamuk,” katanya. Untuk memproses hukum, kemarin polisi berencana mengonfrontasi Habib dengan Haedori dan Andi Azis. Tetapi, melihat kondisi Habib yang suka marah, dan juga demi menjaga keamanan jika Haedori dan Azis dibawa ke polres, maka konfrontasi itu terpaksa dibatalkan. “Konfrontir tetap saja akan kita lakukan,” jelasnya.

Dalam pemeriksaan lanjutan dengan agenda konfrontasi itu, rencananya akan dilakukan di lapas. Penyidik akan datang ke lapas untuk melaksanakan pemeriksaan tersebut. “Jadwal konfrontir menunggu kesiapan penasihat hukum tersangka,” jelasnya. (RADAR)

 

Kata kunci yang digunakan :