Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bertekad Menuju Pelayanan Prima

DIKLAT: Direktur RSUD Blambangan dr H Taufi q Hidayat membuka pelatihan dengan narasumber Kadek Modeling School.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
DIKLAT: Direktur RSUD Blambangan dr H Taufi q Hidayat membuka pelatihan dengan narasumber Kadek Modeling School.

RSUD Banyuwangi Gelar Pelatihan

BANYUWANGI–Pandangan bahwa pelayanan sebuah Rumah Sakit Umum (RSU) dinilai buruk di mata masyarakat, sering menjadi topik pembicaraan hangat. Hal itu justru dianggap sebagai sebuah tantangan bagi RSUD Blambangan untuk mengubah  image yang sudah ada. Melalui pelatihan bertema “Etika Pelayanan” yang dihelar pada 15-16 Mei 2012,  diharapkan sedikit demi sedikit pelayanan RSUD Blambangan akan lebih baik. Dengan motto “Ramah, Senyum, dan Salam”, Direktur RSUD Blambangan dr. H. Taui  q Hidayat, SpAnd bertekad menyajikan pelayanan prima kepada pelanggan.

Pelanggan RSUD tidak hanya pasien yang berobat atau rawat inap. Tetapi juga termasuk keluarga dari pasien dan rekan kerja karyawan RSUD. Narasumber pelatihan dari tim Kadek Modelling School. Pelatihan yang dihelat selama dua hari itu diikuti seluruh karyawan RSUD Blambangan. Mulai dari tukang kebun, satpam, staf, perawat ruang, hingga dokter. Acara yang dilaksanakan di ruang meeting lantai 2 RSUD Blambangan, itu dimulai sejak kemarin (15/5) dan berakhir hari ini.

Sebelumnya, RSUD Blambangan telah mengikutkan beberapa karyawan dan perawatnya mengikuti pelatihan tentang  customer service. Sedangkan, pelatihan yang digelar sekarang ini lebih difokuskan kepada kepribadian dari karyawan itu sendiri. “Diharapkan melalui pelatihan ini, nantinya pelayanan RSUD Blambangan, terutama pribadi dari setiap karyawan akan lebih menyenangkan, akan lebih baik,” harap Taufi q.

Menurut Taufiq, menempatkan kepentingan pelanggan pada urutan nomor satu sangatlah penting. Seorang perawat atau staf RSUD Blambangan harus tahu siapa pelanggannya dan apa keinginannya. Setelah dua hal tersebut bisa dipahami dan dilakukan di lingkungan RSUD Blambangan, maka target menuju pribadi dan pelayanan prima akan terwujud.

Masih menurut ahli reproduksi pria itu, yang dimaksud pribadi prima adalah seorang karyawan tampil dengan rapi, sopan, ceria, dan meyakinkan. Termasuk menyenangkan pelanggan. “Hal sepele yang menyenangkan pelanggan,  seperti menegur sapa dengan senyum atau menunjukkan jalan kepada keluarga yang berkunjung dengan ramah. Tidak cuek atau apatis,” sebut Taufiq.

Target dari pelatihan itu akan dievaluasi selama satu tahun mendatang. Bagi karyawan yang mau mengubah pribadinya menjadi prima dan menerapkan hasil pelatihan tersebut, akan mendapatkan  reward  tersendiri. Sebaliknya, karyawan yang masih belum memberikan pelayanan prima, akan mendapatkan  punishment. Hukuman tersebut sesuai penjabaran dari Taufiq, merupakan hal yang ringan, tapi berefek jera. “Karyawan yang tidak ramah, senyum, dan salam, akan memakai pita hitam di lengan kirinya selama masa hukuman,” terangnya.

Dalam pembukaan pelatihan itu, Taufiq menyampaikan permintaan maaf, apabila selama ini pelayanan RSUD Blambangan belum maksimal, seperti yang diharapkan pelanggan. Ke depan, walaupun RSUD Blambangan adalah RS pemerintah, namun pelayanan akan sama dengan RS swasta. Bahkan bisa melebihi. Taufiq berpesan, apabila ditemukan atau ada pelanggan yang merasa mendapatkan pelayanan kurang baik dan tidak prima, diharapkan menyampaikan keluhannya langsung kepadanya. “Tujuannya agar bisa ditindaklanjuti secara cepat,” tandasnya. (radar)