Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

BIFA Rutin Latihan, ATKP Perbanyak Pesawat

TEGAP: Para taruna calon pilot BIFA di Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
TEGAP: Para taruna calon pilot BIFA di Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.

BIFA Rutin Latihan, ATKP Perbanyak Pesawat Banyuwangi segera memiliki dua sekolah penerbangan yakni Bali International Flight Academy(BIFA) dan Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP). Kedua sekolah pilot itu akan membangun kampus di sekitar Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi.

-AGUS BAIHAQI, Banyuwangi-

JARUM jam sudah menunjukkan pukul 17.03. Cuaca di sekitar Bandara Blimbingsari tampak sedikit mendung. Sejumlah pejabat Dinas Perhubungan Komunikasi dan informatika (Dishubkominfo) Banyuwangi dan Dishub Provinsi Jawa Timur tampak berdiri di sekitar apronbandara.

Pandangan para pejabat dan petugas bandara itu tertuju pada kelap-kelip lampu yang datang dari arah timur. Semakin dekat, lampu yang berasal dari pesawat latih milik Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug tersebut, tampak lebih terang. “Itu pesawatnya telah datang,” cetus Sujud Prayitno, Chief Air Craft Maintenance ATKP Surabaya (STPI Curug) sambil menunjuk ke arah timur.

Dengan kedua tangannya, Sujud sempat me mandu pesawat latih jenis Tobago TB-10 ini saat menuju ke apron bandara. Se lanjutnya, pria ini terlihat berjalan menuju ke pesawat untuk menemui kru nya. “Selamat, sudah tiba di Kabupaten Banyuwangi,” kata Sujud pada Kapten Daniel Rumani. Hanya berselang lima menit kemudian, satu pesawat TB-10 lainnya yang dipiloti Kapten Budi Hartono berhasil landing de ngan tenang.

Kedua pesawat ini, selanjutnya rest over nightdi Bandara Blimbing sari. “Dua pesawat TB-10 itu favorit di STPI Curug. Pesawatnya tergolong baru dan jarang dipakai,” terang Sujud yang akan bertugas menjadi Chief Air Craft Maintenance Pilot School di Banyuwangi. Dua pesawat TB-10 produksi Prancis itu di beli pada 2006 lalu.

Selama ini, kedua pe-sawat yang dibeli dengan harga sekitar Rp 2 miliar per unit itu jarang dipakai. Se jauh ini, jam terbangnya masih sekitar 4.000 ribu jam. Padahal, pesawat yang di beli pada tahun itu seharusnya sudah me miliki catatan jam terbang sekitar 14 ribu jam. “Pesawatnya bagus, sayapnya di bawah,” katanya. Disinggung rencana pilot schooldi Banyuwangi, Sujud mengaku persiapan sudah selesai.

Bahkan, yang datang dengan naik pesawat latih itu yang nantinya bertanggung jawab dalam operasional pilot school. “Pilot School di Banyuwangi akan di tangani ATKP Surabaya,” jelasnya. Sujud menyebut calon pengelola pilot school di Banyuwangi yang ikut dalam pesawat latih ada Kapten Budi Hartono yang akan menjadi Chief Flight Instruktur, Kapten Budi Rumani menjadi Chief Pilot Trai ning, M Hisyam calon Chief Ground School.

“Kalau saya akan bertugas sebagai Chief Air Craft Maintenance,” bebernya. Dia menegaskan bahwa sekolah pilot di Ba nyuwangi itu akan dibuka pada 2012 ini. Karena itu, dua pesawat yang akan di buat untuk latihan segera dikirim ke Ba nyuwangi. “Pesawat latih ini setiap tahunnya akan kita tambah, hingga nanti berjumlah puluhan pesawat,” cetusnya.

Untuk nama sekolah pilot yang akan dibuka di Banyuwangi ini, ternyata belum ada yang mengetahui. Pemkab Banyuwangi berharap ada nama Banyuwangi pada sekolah pilot itu. “Mengenai nama sekolahnya, saya kok belum tahu,” sebutnya. Kepala Bidang Pelayanan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Perhubungan Udara, Kapten Faber B. Sitorus, yang memimpin pengiriman dua pesawat latih ke Banyuwangi itu ternyata juga belum tahu soal nama sekolah pilot ter sebut.

“Untuk sementara, mungkin pakai nama ATKP Surabaya. Baru tahun-tahun selanjutnya, mungkin bisa pakai nama Banyuwangi,” cetusnya. Kapten Faber menyebut, terkait nama se kolah nanti akan dicarikan jalan keluar bersama. Yang jelas, sekolah pilot di Banyuwangi sudah dibuka pada tahun 2012 ini. “Untuk pendidikan bagi taruna sudah dimulai, mereka akan pindah ke Banyuwangi tahun depan,” jelasnya.

Sebelum pembangunan pilot schooldi Banyuwangi ini selesai dibangun, rencananya para taruna ini akan menempati ge dung pada bangunan yang ada di se kitar Bandara Blimbingsari. “Kampus un tuk pilot school ATKP ini rencananya di sebelah selatan landasan bagian barat,” sebut kepala Dishubkominfo Banyuwangi Agus Siswanto melalui Kepala Bidang (kabid) perhubungan udara dan laut Ali Ruchi.

Sekolah penerbangan di Banyuwangi ini, jelas dia, rencananya bukan hanya ATKP saja. BIFA yang selama ini para ta runanya berlatih terbang di Bandara Blim bingsari, juga akan membuka sekolah di Banyuwangi. “Kalau BIFA rencananya akan membangun kampus di sebelah timur ATKP,” paparnya. Dibukanya dua sekolah penerbangan di Banyuwangi, sebut dia, ini merupakan ke banggaan tersendiri bagi pemkab dan seluruh masyarakat Banyuwangi. “Banyak manfaatnya, yang pasti Banyuwangi akan semakin maju,” katanya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :