Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

BMKG: Waspada Angin Kencang dan Petir

Nelayan Bulusan, Kelurahan Klatak, Kalipuro, membersihkan peralatan untuk menangkap ikan, kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Nelayan Bulusan, Kelurahan Klatak, Kalipuro, membersihkan peralatan untuk menangkap ikan, kemarin.

BANYUWANGI – Awal bulan Oktober sebagian nelayan mulai merasakan dampak dari perubahan cuaca. Pergantian musim kemarau ke musim penghujan dirasa nelayan cukup merugikan karena akan menghambat pekerjaan mereka. Hasil ikan tangkapan pun mulai menyusut.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Banyuurangi, beberapa nelayan di wilayah Banyuwangi Utara mulai merasakan dampak tersebut. Hasil ikan tangkapan mereka hanya berupa ikan karang kecil saja, seperti kerapu, kakap, dan kacangan.

“Kalau ikan kecil seperti ini tidak laku dijual, terpaksa dijadikan ikan asin buat dimakan sendiri,” ucap Ansori, 50, nelayan Bulusan Utara.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Banyuwangi memprediksi bulan ini mulai memasuki masa peralihan musim. Pola daerah tekanan udara rendah mulai muncul di belahan bumi selatan sehingga angin dari arah timur mulai tidak stabil.

Selama bulan Oktober 2017 perlu diwaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang sering disertai kilat petir. Selain itu, akan banyak terjadi angin kencang dengan durasi singkat yang kerap terjadi selama masa peralihan musim.

Di masa peralihan ini juga, nelayan di perairan selatan Pulau Jawa khususnya Banyuwangi, harus mewaspadai gelombang tinggi yang bisa mencapai 2-3 meter. “Potensi angin kencang dan munculnya awan kumulanimbus juga perlu diwaspadai,” ucap Anjar, Prakirawan Cuaca BMKG Banyuwangi. (radar)