Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Bocah Enam Tahun Tewas Terpanggang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SINGOJURUH – Seorang bocah yang masih berumur enam tahun tewas terpanggang kemarin siang (29/6). Korban yang diketahui bernama Daniel asal Dusun Rukem, Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, itu terjebak saat rumahnya terbakar.

Saat kebakaran terjadi, putra pasangan Gufron, 35, dan Mutmainah, 25, itu sedang bersembunyi di belakang pintu kamar. Nyawa bocah itu tidak tertolong setelah sesaat menjalani perawatan di RS Al-Huda, Genteng. Kebakaran yang terjadi di rumah Gufron itu terjadi sekitar pukul 13.00.

Saat kejadian, Gufron  sedang membuat kursi di barat rumahnya, sedang Mutmainah menjaga warnet di ruang depan rumahnya. Saat Gufron sedang bekerja ada kepulan asap dari dalam rumahnya. Setelah ditelusuri, sumber api itu ternyata dari salah satu kamar rumah yang digunakan menyimpan busa kursi dan barang bekas.

“Gufron langsung berteriak minta tolong, dan saya lari melihat rumahnya yang terbakar,” cetus  Heri, 49, salah satu warga setempat. Saat kamar rumah yang terbakar itu dibuka, barang seisi ruangan, mulai kursi bekas, busa kursi, dan komputer bekas, sudah terbakar.

Api yang  membesar sudah mulai merembet ke plafon. “Warga ramai-ramai memadamkan api agar tidak merembet,” cetusnya.  Saat warga memadamkan api di kamar rumah,  tidak ada yang tahu Daniel berada di dalam kamar. Baru setelah api padam dan warga akan membersihkan puing-puing mereka  melihat Daniel duduk di belakang pintu dengan tubuh penuh luka bakar.

“Anak itu tidak menangis, mungkin ketakutan,” ujar Heri. Melihat tubuh Daniel penuh luka, warga langsung membawa korban ke Rumah Sakit Al-Huda, Genteng. Tetapi, anak semata wayang itu akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan.

“Saya seperti tidak percaya, anaknya masih kecil dan mau masuk SD,” ujar kepala Dusun Rukem, Desa Kemiri, Mujiono. Pantauan Jawa Pos Radar Genteng, saat kebakaran terlihat Babinsa Desa, Serda Hariyadi, datang ke lokasi kejadian untuk melihat langsung peristiwa kebakaran itu.

Kamar rumah berukuran  1,5 meter x 2,5 meter ludes terbakar. “Kayaknya  bukan korsleting listrik, karena saat kejadian listrik masih hidup,” cetus Serda Hariyadi. Serda Hariyadi menduga, api yang membakar kamar rumah milik Gufron itu berasal dari percikan korek api yang dibawa Daniel. Api membakar busa  di kamar. “Mungkin Daniel masuk kamar sambil membawa korek,” duganya. (radar)