Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

BPBD Imbau Warga Pesisir Waspada

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Tinggi Gelombang Selat Bali Diprediksi 1,5 hingga 2 Meter
BANYUWANGI – Hujan deras disertai angin kencang kembali melanda Banyuwangi siang kemarin. Beruntung, dahsatnya angin tersebut tak sampai menimbulkan kerusakan. Kondisi itu berbeda dengan kejadian dua hari sebelumnya, Sabtu (21/2).

Kala itu Iesus menyapu kawasan kota Banyuwangi dan mengakibatkan kerusakan fasilitas umum. Sejumlah rumah ambruk, pohon tumbang, dan listrik black out selama empat jam. Badan meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi memprediksi angin kencang masih akan melanda wilayah Banyuwangi di sisa bulan Februari hingga awal April nanti.

Serangan angin paling kuat berada di sekitar wilayah laut dan pesisir. Sebab, wilayah pesisir tidak memiliki faktor yang mampu menghambat kecepatan angin yang datang dari wilayah tenggara Indonesia. “Jika angin sudah sampai ke darat, lajunya akan menurun. Banyak faktor yang menghambat. seperti bangunan, pepohonan, dan kontur permukaan bumi,” terang Yustoto ‘widiarto, prakiraan cuaca BMKG Banyuwangi.

Buktinya, kecepatan angin di dua wilayah pesisir yang menjadi pantauan stasiun BMKG, yakni Pantai Blimbingsari dan Ketapang, lebih tinggi daripada angin yang menyapu di daratan. Kecepatan angin yang menyapu wilayah Pantai Blimbingsari dan Ketapang mencapai 32 knot dan 35 knot. Kecepatan angin yang melanda daratan kota Banyuwangi hanya 23 knot.

Meski demikian, angin kencang paling banyak menimbulkan kerusukan di daratan ke timbang di pesisir. Berdasar laporan yang masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, kerusakan diwilayah darat meliputi pohon tumbang menimpa bangunan pribadi dan infrastruktur penting, seperti sekolah, balai desa, kabel listrik, dan menghambat arus lalu lintas darat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharram menuturkan, belum ada laporan yang menyatakan kerusakan di sekitar pesisir dan laut. “Hingga saat ini (kemarin) belum ada laporan kerusakan di sekitar pesisir atau laut. Hanya, jalur penyeberangan Ketapang-Gilimanuk ditutup sementara,” terangnya .

Dikatakan Eka, BPBD telah memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang banyak beraktivitas di laut, teru- tama nelayan. “Peringatan dari BMKG mengenai potensi angin kencang yang masih melanda Banyuwangi. Kami sampaikan kepada masyrarakat sekitar pesisir, terutama kepada nelayan, terkait tinggi gelombang, pasang air laut, dan sebagainya, agar lebih waspada,” Imbau Eka.

BPBD telah memfasilitasi sejumlah kelompok nelayan dengan meminjamkan alat bantu berupa peIampung. Sekadar tahu, angin kencang yang kerap melanda Banyuwangi belakangan ini berasal dari arah Bali yang bergerak ke arah barat atau ke Jawa Timur ingin bergerak dari wilayah bertekanan tinggi menuju ke daerah bertekanan rendah. Banyuwangi termasuk “Wilayah yang bertekanan rendah.

Banyak pertumbuhan awan cumuIonimbus (cb) yang berpotensi menimbulkan angin kencang dan hujan lebat disertai petir. Angin kencang biasanya terjadi pada siang hingga menjelang sore, yakni setelah terik matahari berkurang. Kerusakan yang ditimbulkan angin tersebut hingga radius beberapa meter. “Berbeda dengan angin puting beliung yang radius kerusakannya mencapai kiloan meter. Kerusakan yang ditimbulkan angin kencang ini cenderung kecil dan tersebar di beberapa titik,” ungkap Yustoto.

Sementara itu, dua hari ke depan BMKG memprediksi Banyuwangi dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Tinggi gelombang maksimum di Selat Bali 1,5 hingga 2 meter. Kecepatan angin kencang yang diduga akan datang lagi masih memiliki kecepatan yang sama, yakni sekitar 20 knot di darat dan 30 hingga 35 knot di laut. Kecuali, ada peningkatan aktivitas awan cumulonimbus. (radar)