Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bulan Mei Gelar Lomba Surfi ng Berkelas Internasional

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

bulanGerakan Cinta Banyuwangi atau I Love Bwi yang di-launching pemerintah daerah mulai menginspirasi warga untuk bangkit dan peduli pada kemajuan daerahnya. Termasuk warga Banyuwangi yang tinggal dan meraih sukses di perantauan. Mereka mulai melirik kampung halamannya demi kemajuan Banyuwangi yang lebih baik.

BANYAK cara orang menuju sukes. Mulai dari sekadar hobi atau iseng akhirnya bisa meraih sukses. Seperti cerita Agus Sapto, pria asal Kecamatan Pesanggaran. Berkat kecintaannya terhadap olahraga surfi ng, dia meraih sukses di Pulau Bali. Sukses yang diraih Agus tidak serta merta begitu saja. Tentunya kesuksesan ini diraih melalui kerja keras. Sukses Agus Lee –sapaan akrabnya– berawal pada tahun tahun 1990-an. Kala itu Agus tak pernah lelah melihat pe-surfi ng-surfi ng asing bermain ombak di Pantai Kuta. Lama-lama Agus menjadi biasa dan akhirnya menjajal keganasan ombak Kuta.

Dari coba-coba itulah, Agus yang beristerikan wanita asal Australia lantas iku-ikutan kontes surfi ng. Tidak puas sampai di situ saja, Agus Lee masih menyimpan banyak impian untuk bisa sukses di perantauan. Salah satunya adalah berobsesi menjadi pengusaha. Agus merintis bisnisnya dengan mendirikan usaha hunian, hingga sukses memiliki Melati View Hotel di Bali. Naluri bisnis Agus tidak berhenti sampai di situ. Dia terus merambah bisnis lain. Dia mengincar bisnis makanan dengan mendirikan rumah makan. Nasibnya tak beda dengan bisnis hotel.

Restoran yang dia rintis dari nol akhirnya sukses dengan label Restoran Melati. Sukses membuka hotel dan restoran, Agus masih ingin mengembangkan sayap bisnisnya untuk menggapai mimpinya. Kali ini, bisnis transportasi yang dipilih. Bisnis ini dianggap menjanjikan bagi dunia usaha yang tiada lain travel tour. Bisnis transportasi pun berjalan lancar dan meraup kesuksesan. Gurita bisnis terus berkembang. Yang terbaru, Agus merintis pembuatan papan surfing. Bisnis ini dilakukan tiga tahun lalu. Bisnis ini mampu merambah pasar papan surfing internasional seperti Malaysia, Singapura, dan Australia.

“Bisnis papan surfing merupakan impian yang sejak lama saya idamkan. Inilah titik pencapaian saya sebagai bentuk kecintaan terhadap olah raga laut,” cerita Agus. Setelah sukses membangun gurita binisnya di perantauan, Agus mulai melirik potensi Banyuwangi. Saat ini, dia memiliki obsesi untuk menyulap pantai Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran ”Kuta-nya” Banyuwangi. Langkah awal untuk meraih impian besar itu, Agus akan menggelar lomba surfi ng berkelas internasional di pantai Pulau Merah pada Mei mendatang.

Agus menilai, pantai Pulau Merah memiliki dan menyimpan potensi besar untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata pencinta surfing dunia. ”Acara ini merupakan bagian cinta kami di perantauan pada Banyuwangi,’’ tuturnya. Untuk menyukseskan lomba surfi ng internasional, kini Agus rajin mengampanyekan potensi Banyuwangi. Bukan hanya surfi ng, dia juga kerap mempromosikan potensi wisata Banyuwangi pada masyarakat internasional yang tinggal di Pulau Bali. (radar)