Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bupati Sumenep Belajar Pengoperasian Bandara

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

bupatiBANYUWANGI – Keberhasilan pengoperasian penerbangan komersial di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, mengundang atensi berbagai kalangan. Bahkan, kemarin (6/2) Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim, beserta rombongan sengaja jauh-jauh da tang dari Madura sekadar untuk “berguru” kiat-kiat mempercepat pengoperasian penerbangan komersial di bandara kebanggaan mereka, yakni Bandara Trunojoyo, Sumenep.

Menurut Busyro, Bandara Trunojoyo dibangun sejak 1872. Namun, hingga kini bandara tersebut belum di buka untuk penerbangan komersial. “Setelah melakukan kunjungan kerja (kunker) di Banyuwangi, kami mendapat kiat-kiat mempercepat pengo perasian penerbangan komersial. Termasuk dukungan regulasinya,” ujarnya.

Busyro menambahkan, pengoperasian penerbangan komersial di suatu bandara tidak cukup hanya dilakukan dengan dukungan keuangan. “Dukungan regulasi juga di butuhkan,” kata dia. Dikatakan, pihaknya menargetkan Bandara Trunojoto beroperasi melayani penerbangan komersial di tahun 2014 ini. Saat ini, imbuhnya, salah satu maskapai penerbangan, Trigana Airlines, sudah 99 persen siap melayani rute penerbangan Surabaya-Sumenep pergi-pulang (PP).

“Tinggal masalah administrasi,” ungkapnya. Busyro menjelaskan, Trigana Airlines menyiapkan dua pesawat masing-masing berkapasitas 40 seat dan 50 seat untuk melayani rute Surabaya- Sumenep tersebut. “Panjang landasan pacu Bandara Trunojoyo mencapai 1.160 meter.  Runway tersebut cukup untuk pesawat berkapasitas 50 tempat duduk,” terangnya. 

Potensi Sumenep, termasuk kekayaan dan keindahan, sangat besar. Hanya saja, akses transportasi menjadi keluhan utama wisatawan. Sebab, dari Surabaya ke Sumenep butuh waktu empat jam perjalanan darat. Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, mengoperasikan bandara di tingkat kabupaten di perlukan keseriusan pemerintah daerah setempat. Tidak hanya penyiapan infrastruktur bandara, pemerintah daerah juga perlu ikut mempromosikan penerbangan komersial tersebut. 

Berkaca pada penerbangan komersial di Banyuwangi yang mulai dibuka sejak 2010, dari tahun ke tahun jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari terus meningkat signifikan. Di tahun 2012 jumlah penumpang hanya 7 ribu orang, dan tahun 2012 meningkat jadi 24 ribu penumpang. Di tahun 2013, penumpang yang menggunakan jasa penerbangan via bandara kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan itu mencapai 44 ribu orang. (radar)