Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Cabai BWI Jadi Penyangga Stok Nasional

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Petani Sedang Memanen Cabai

BANYUWANGI – Banyuwangi semakin menguatkan posisi sebagai salah satu sentra cabai tingkat  nasional. Tidak tanggung-tanggung, selama pada pertengahan Mei ini, luas area tanaman cabai  di Banyuwangi yang siap panen  mencapai 350 hektare (Ha).

Bahkan, hingga Juni mendatang sedikitnya 1.100 hektare lahan  tanaman cabai, baik cabai merah maupun cabai rawit di Bumi Blambangan bakal panen. Hasil  panen cabai di lahan seluas ribuan hektare itu bakal dimanfaatkan sebagai penyangga stok nasional selama Ramadan  dan Lebaran 2017.

Direktur Pembibitan pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Hor tikurtura Kementerian Pertanian (Kementan), Suparman, mengatakan hasil panen cabai  di Banyuwangi diharapkan  menjadi peranti stabilisasi harga cabai selama Ramadan dan Lebaran.

“Kita sedang panen cabai sekitar 350 hektare (Ha). Sedangkan sampai Juni, sekitar  1.100 Ha akan panen cabai di  Banyuwangi,” ujarnya saat menghadiri pembukaan Agro Expo  di jalan Brawijaya, Banyuwangi, Sabtu (13/5).

Suparman menuturkan, cabai asal Banyuwangi selama ini tidak hanya digunakan untuk memenuhi pasokan pasar di Jakarta.  Cabai hasil produksi petani Bumi  Blambangan ini juga digunakan untuk memasok wilayah Indonesia Timur, termasuk Jatim,  Bali, dan sekitarnya.

“Selain itu, jika di pusat ada operasi pasar, kami mengambil cabai dari Banyuwangi,” akunya. Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Banyuwangi, Arief Setiawan, mengatakan Banyuwangi selama ini menjadi penyangga pasokan cabai nasional.

Dia mencontohkan, pada 2016, sebanyak 2.300 Ha tanaman cabai di Banyuwangi memasok hampir  40 persen pasar-pasar induk di  Jakarta dan kota-kota besar lain.  “Tahun ini kami optimistis meningkat. Karena pusat juga meningkatkan bantuan kepada  kami. Luas area tanaman cabai yang dibantu pemerintah pusat  mencapai 200 Ha, yakni 50 Ha cabai merah dan 150 Ha cabai rawit,” kata dia.

Arief menuturkan, wilayah  Kecamatan Wongsorejo menjadi  penghasil cabai rawit terbesar di Banyuwangi. Sedangkan area  tanaman cabai merah tersebar di berbagai kecamatan di kabupaten berjuluk The Sunrise  of Java ini.

“Pada Mei sampai Juni luas area tanaman cabai yang panen hampir sama antara  cabai rawit dan cabai merah,” tuturnya. Sekadar diketahui, pada 2016  luas tanaman cabai rawit di Banyuwangi mencapai 3.596 Ha. Hasil produksi tanaman cabai  di lahan seluas 3.596 Ha tersebut mencapai 25.863 ton. (radar)