Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Cabai Rawit Turun Harga

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

abeSETELAH dua pekan “tertekan” oleh melambungnya harga cabai rawit, kini kalangan konsumen bisa sedikit bernapas lega. Karena sejak kemarin (28/7), komoditas berasa pedas tersebut mengalami penurunan harga cukup signifi kan. Pantauan di lapangan menyebutkan, para pedagang di Pasar Banyuwangi memasarkan cabai rawit dengan banderol Rp 50 ribu per Kilogram (Kg) kemarin. Padahal dua pekan lalu, harga cabai rawit di tingkat pengecer mencapai Rp 80 ribu per Kg.

Asmuni, 43, seorang pedagang bumbu di pasar induk di pusat Kota Gandrung tersebut mengatakan, harga cabai rawit sebenarnya sudah merangkak turun sejak sekitar delapan hari lalu. Dikatakan, dalam sepekan, harga cabai rawit berangsur turun dari Rp 80 ribu per Kg hingga mencapai Rp 60 ribu per Kg. “harga cabai rawit berangsur turun. Baru hari ini (kemarin), harga cabai rawit turun lagi menjadi Rp 50 ribu per Kg,” ujarnya.

Kecenderungan serupa juga terjadi pada beberapa jenis bumbu yang lain, di antaranya cabai merah, bawang merah, dan bawang putih Jika pada awal Ramadan lalu harga cabai merah tembus Rp 30 ribu per Kg, kini konsumen bisa mendapatkan satu Kg cabai merah dengan harga Rp 20 ribu per Kg. Pasangan bawang merah dan bawang putih pun demikian. Menurut Asmuni, harga bawang merah turun dari Rp 60 ribu per Kg menjadi Rp 50 ribu per Kg,  sedangkan harga bawang putih merosot dari Rp 12 ribu per Kg menjadi Rp 10 ribu per Kg.

Uniknya, meski harga sejumlah jenis bumbu tersebut turun cukup signifi kan, namun jumlah pembelian konsumen justru turun dibandingkan awal Ramadan lalu. Banyaknya lapak pedagang Pasar Ramadan yang berdiri di sepanjang jalan Satsuit Tubun di depan Pasar Banyuwangi, diduga kuat berperan terhadap penurunan penjualan para pedagang yang mangkal di dalam pasar tersebut. “Harga cabai rawit, cabai merah, bawang putih, dan bawang merah memang turun, tetapi pembelian konsumen justru ikut turun. Mungkin karena banyak pedagang yang mendirikan lapak di sepanjang jalan, jadi para konsumen malas masuk ke dalam pasar,” kata Asmuni. (radar)