Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Canangkan Gerakan Stop Spot Wereng

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SEMPROT MASAL: Kepala Dinas PKP Ikrori Hudanto bersama jajarannya dan anggota Gapoktan Bangun Tani di sawah Desa Balak, Kecamatan Songgon, kemarin (10/4).

Dinas PKP Cegah Ledakan Serangan

BANYUWANGI-Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (PKP) Banyuwangi, kemarin (10/4) mempelopori gerakan semprot masal pemberantasan organisme pengganggu tanaman (OPT) wereng. Kegiatan itu dilakukan Dinas PKP bersama gabungan kelompok tani (Gapoktan) Bangun Tani Desa Balak, Kecamatan Songgon.

Dalam kegiatan itu, puluhan anggota Gapoktan Bangun Tani turun ke sawah untuk melakukan semprot masal. Sejumlah pejabat Dinas PKP yang dipimpin Kepala Dinas, Ikrori Hudanto ikut turun ke sawah melakukan penyemprotan. Ikrori menjelaskan, pada tahun 2011 lalu kumulatif serangan wereng mencapai 1.511,47 hektare (Ha) atau meningkat sekitar 49 persen dari tahun 2010.

Pada tahun sebelumnya, serangan hama wereng hanya sekitar 1.011, 33 ha. Untuk mengantisipasi meningkatnya serangan yang terjadi pada tahun 2012, ungkap Ikrori, kita lakukan gerakan stop spot ke desa-desa di daerah endemis wereng. Salama ini, daerah yang menjadi endemis wereng adalah, Kecamatan Songgon, Kabat, Rogojampi, dan Singojuruh.

“Agar tidak terjadi ledakan serangan wereng, kita antisipasi sejak awal,” tegasnya. Pada tahun 2011, Bupati Abdullah Azwar Anas melalui bantuan sosial telah mengucurkan bantuan mesin semprot dan insektisida terhadap 217 kelompok tani di daerah endemis serangan wereng. Untuk itu, Ikrori berharap, dapat mengoptimalkan bantuan tersebut untuk memberantas OPT wereng.

Pada tahun 2012, Ikrori menargetkan kumulatif serangan OPT wereng turun terkendali di bawah 1 persen. Untuk itu, Dinas PKP melalui program stop spot ingin menggerakkan kelompok tani untuk melakukan gerakan masal pemberan-
tasan serangan wereng, untuk menunjang keberhasilan panen. “Kita juga akan gerakkan petani mengoptimalkan bantuan pemerintah,” tekatnya.

Ikrori menyerukan kepada kelompok tani di kecamatan lain, untuk melakukan hal yang sama. Sebab, gerakan stop spot memiliki arti penting untuk keberhasilan sektor pertanian. Kepada petugas penyuluh lapangan (PPL), Ikrori menginstruksikan, agar melakukan kegiatan antisipasi serangan wereng di setiap kecamatan. “PPL kita minta dapat menggerakan kelompok tani untuk melakukan gerakan stop spot wereng di desa-desa,” pintanya.(radar)