Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

“Cium” Jembatan, Truk Masuk Sungai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

cium-jembatanGENTENG – Kecelakaan tunggal terjadi di Dusun Cendono, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng. Truk colt diesel Mitsubisi Fuso yang sedang mengangkut gabah, terperosok ke dasar sungai dan terbalik, kemarin malam (11/4).

Sebelum meluncur bebas ke sungai, truk bernomor polisi P 8541 US yang disopiri Mul, 45, asal Kabupaten Jember, sempat menabreak jembatan Slatri yang ada di sungai itu. “Gabah itu akan dikirim ke Jember,” cetus Saroni, 35, pemilik gabah yang tinggal di Dusun Cendono, Desa Kembiritan.

Kecelakaan yang menimpa truk ini, terjadi sekitar pukul 21.00. Saat kejadian, Saroni mencarter dua truk untuk nrengangkat gabah dari sawah menuju Jember. “Truk pertama lolos, yang kedua masuk ke sungai ini,” katanya.

jembatan Slatri yang “dicium” truk ini, lebarnya hanya sekitar tiga meter. Saat melintas di jembatan, kondisi truk terlalu ke kiri hingga menabrak pembatas jembatan. “Menabrak boks (pembatas jembatan) dan terguling ke sungai,” terangnya.

Menurut Saroni, saat kecelakaan itu truk mengangkut gabah dengan berat 8,7 ton. Gabah miliknya itu, akan dikirim ke salah satu pembeli yang ada di daerah Kabupaten Jember. “Kecemplung ke sungai dan terbalik,” ungkapnya.

Untungnya tidak ada korban dalam kecelakaan ini, sopir truk Mul, hanya mengalami luka lecet. Setelah berhasil dievakuasi, sopir truk dibawa ke tukang pijat dan diantar ke rumahnya di Jember. ”tadi malam (kemarin malam), sopir truk langsung kita antar ke rumahnya,” jelasnya.

Akibat tersenggol truk, pembatas jembatan ambrol. Bibir sungai yang ada di sekitar jembatan juga ambrol sekitar setengah meter. Truk yang kecemplung dan terbalik di dasar sungai, sempat menjadi tontonan warga.

Hingga kemarin sore, proses evakuasi masih berlangsung. Kepala Desa (Kades) Kembiritan, Suryadi, mengatakan jembatan yang ditabrak truk itu dibangun oleh masyarakat secara swadaya. “Kita akan segera memperbaiki lagi, biar tidak membahayakan pengguna jalan,” katanya.

Untuk perbaikan ini, Kades mengaku belum bisa memastikan asal dananya. Hanya saja, pihaknya akan tetap melibatkan masyarakat dan pemilik gabah. “Jembatan memang agak sempit,” ungkapnya sambil menyebut kalau jembatan itu termasuk bangunan tua. (radar)