Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Cuaca Dingin,Omzet Buah Lesu

SEPI: Transaksi buah krai di tepi jalan raya Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SEPI: Transaksi buah krai di tepi jalan raya Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, kemarin.

KABAT – Para pedagang buah di tepi jalan raya Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, resah. Sebab, gara-gara cuaca dingin akhir-akhir ini, omzet mereka menurun. Bila dibanding dengan omzet tahun-tahun sebelumnya, tahun ini menurun hingga 100 persen. Tahun-tahun sebelumnya, mereka bisa melakukan transaksi antara Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu per hari.

Tetapi pada Ramadan ini, omzet mereka hanya Rp160 ribu per hari. “Sekarang sepi dibanding dulu,” terang Buati, 70, salah satu penjual. Buati mengaku hampir setiap Ramadan berjualan buah di tepi jalan raya dekat Jembatan Tambong, Kabat. Di Ramadan ini sepertinya yang paling kecil penghasilannya. “Dulu bisa da pat Rp 400 ribu dalam sehari, dan sekarang paling tinggi hanya Rp 160 ribu,” katanya.

Pada Ramadan kali ini, perempuan itu hanya menjual buah krai dan labu. Kedua je nis buah yang dijual tersebut bukan tanamannya sendiri. “Ada yang memasok, lalu kita beli dan kita jual di tempat ini,” cetusnya sambil menyebut jualan buah tersebut hanya ada pada Ramadan saja. Ditanya penyebab menurunnya omzet penjualan buah yang cukup drastis tersebut, nenek empat anak dan sembilan cucu itu mengaku tidak tahu.

Namun, dia menduga itu karena cuaca saat ini sangat dingin. “Kata teman-teman begitu, karena akhir-akhir ini dingin sekali,” cetus perempuan yang tinggal di Desa Pakistaji itu. Penjual buah lain, Rahmah, 75, juga mengaku omzetnya me nurun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, tidak jarang dia merugi karena banyak buah yang dia jual menjadi busuk. “Kalau tidak laku, buah krai ini yabusuk,” katanya.

Rahmah mengaku membeli krai dengan harga Rp 100 ribu per tobosdan ditambah Rp 20 ribu sebagai biaya transportasi. “Da lam satu tobosbuah krai itu ada yang sudah matang, tapi juga ada yang belum,” sebutnya. Jika sudah matang, kata Rah-man, paling lama satu hari su dah harus terjual. Bila tidak, buah tersebut akan busuk dan harus dibuang. Buah krai yang belum matang bisa bertahan hingga dua hari. “Kalau banyak yang dibuang, kankita rugi,” ujarnya.(radar)