Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dapat Bantuan Mesin Pengolah Sampah Rp 1,5 M

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Penghargaan Piala Adipura yang diraih Banyuwangi merangsang pundi-pundi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) ke Bumi Blambangan. Yang terbaru, Kementerian Perindustrian menggerojok bantuan dana sebesar Rp 1,5 miliar. Dana APBN 2013 itu dikucurkan ke Banyuwangi bukan dalam bentuk dana cash, melainkan dalam bentuk barang dan kegiatan.

“Kita mendapat bantuan berupa mesin pengolah sampah menjadi pupuk organik,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Pertambangan (Disperindagtam), Hary Cahyo Purnomo. Bantuan mesin pengolah sampah itu, kata Hary, tergolong sangat canggih. Selain mampu mengolah sampah dalam jumlah besar, mesin itu juga mampu memproduksi sampah jadi pupuk organik secara instan.

Kapasitas produksi mesin itu mencapai 1.250 kilogram (Kg) per jam. Dengan mesin itu, sampah yang menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah biasa diolah menjadi pupuk organik. Dengan mesin itu, sampah yang sudah menumpuk bertahun-tahun di TPA bisa di produksi menjadi pupuk organik. “Walau sudah lama, mesin itu mampu mengolahnya.

Semakin lama semakin baik dan berkualitas,” kata Hary. Selain bantuan mesin, lanjut Hary, Kementerian Perindustrian juga mengucurkan bantuan dalam bentuk program. Tahun 2013 ini, ada sekitar delapan kegiatan pelatihan untuk industri kecil dan menengah (IKM) yang ada di Banyuwangi. Bantuan program ini, Banyuwangi tergolong cukup istimewa.

Beberapa daerah lain di Jatim, hanya mendapat bantuan satu program saja. Sementara Banyuwangi langsung dikucuri delapan program sekaligus. “Bantuan program itu difokuskan untuk mengembangkan sektor IKM di Banyuwangi. Pusat memberikan perhatian khusus pada kita,” timpal Kepala Bidang Perindustrian Dinsperindagtam, Komang Dedy. Komang menjelaskan, bantuan mesin pengolah sampah itu berasal dari Direktur Industria Kimia Dasar Direktorat Jenderal Basis Manufaktur.

Sedangkan bantuan program berasal dari Direktorat IKM. Rinciannya, dua paket program wira usaha baru dan empat paket pelatihan teknis dalam rangka pengembangan sentra industri. Bantuan mesin pengolah sampah dan program itu, diserahkan Direktur IKM Kementerian Perindustrian Wilayah II Gati Wibawaningsih kepada Bupati Abdullah Azwar Anas kemarin (27/6) di Pendapa Shaba Swagata Blambangan.

Selain menyerahkan bantuan, Gati sekaligus me-launching delapan bantuan program pelatihan IKM. Setelah diterima, bantuan mesin itu akan diserahkan kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP. Pengoperasian dan perawatan mesin bantuan itu menjadi tanggung jawab DKP. (radar)