Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dapat Pelampung dari Kapal Lain

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

lctSEMENTARA itu, kronologi pasti kapal landing craft tank (LCT) Pancar Indah karam di Selat Bali masih belum jelas hingga kemarin (3/7). Sebab, pihak PT. ASDP Indonesia Ferry (PT IF) Ketapang dan pihak syahbandar masih menunggu hasil investigasi tim yang sudah dibentuk.Akan tetapi, informasi yang didapat Jawa Pos Radar Banyuwangi dari salah satu penumpang LCT Pancar Indah bernama Jasmari, 40, sebelum karam, ombak menghantam lambung kapal beberapa kali. Saat itu gerimis mulai turun.

Lantaran gelombang terus tinggi, kru ABK LCT Pancar Indah memberikan isyarat kepada penumpang agar lebih waspada. ABK mengimbau seluruh penumpang agar naik ke dek lantai dua. ”Semua penumpang disuruh naik,” ujar Jasmari. Kemudian, saat posisi kapal mendekati Pelabuhan Gilimanuk, keadaan sempat membaik. Namun, kapal yang mengangkut 16 unit truk dan 5 motor itu tidak langsung menuju dermaga. Sebab, antrean kapal di dermaga Pelabuhan Gilimanuk malam itu cukup banyak.  

Menurut Jasmari, kapal tersebut antre cukup lama. ”Kapal mengapung di tengah laut cukup lama,” ujar sopir truk tronton itu. Saat kapal antre, tiba-tiba ombak besar kembali datang. Gelombang besar itu menghantam kapal hingga beberapa kali. Akibatnya, kapal langsung miring ke kanan. ”Kami semua panik. Semua sopir dan kernet truk naik,” ujar lelaki asal Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, itu.

Saat semua penumpang panik, tidak ada satu pun kru kapal yang menawarkan baju pelampung kepada penumpang. Ketika kapal  miring, nakhoda terus memaksakan kapal melaju. ”Nakhoda terus menjalankan kapal,” imbuh Jasmari. Kapal dalam keadaan miring, air pun terus masuk ke lambung kapal. Akhirnya kapal tenggelam. ”Untung tenggelamnya agak ke tepi, jadi kapal tidak tenggelam seluruhnya” imbuh Jasmari.  

Dia menambahkan, jaket pelampung justru didapatkan dari kapal yang mendekat hendak memberikan pertolongan. ‘’Pelampung dilempar dari kapal Trima Jaya,” ujar Jasmari. Sementara itu, agar kapal tersebut tidak terbalik, kapal LCT Pancar Indah itu disandarkan ke Kapal Motor Penumpang (KMP) Trima Jaya 9. ”Itu guna menghindari kapal terbalik,” ujar I Nyoman Wirawan, kepala Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk. (radar)