Pengelola Dapur Oesing, Bambang Hariyono menjelaskan, keberadaan stan makanan itu merupakan salah satu upaya meningkatkan roda perekonomian pedagang kaki lima (PKL). Dijelaskan, selama ini para PKL memiliki potensi, yang dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah.
“Jika ini di-manage dengan baik, dengan cara memberikan pembinaan, maka para PKL ini akan memberikan dampak perekonomian daerah,” jelasnya kepada RaBa, kemarin (12/3). Pengusaha yang sukses mengantarkan usaha kecil menengah (UKM) itu menambahkan, dia berharap pusat kuliner yang dia bina akan memberikan makna dan manfaat positif.
“Tentunya, dalam meningkatkan kreatii tas dan inovasi bagi para pelaku kuliner di Banyuwangi,” imbuhnya. Saat disinggung pariwisata, Bambang menargetkan, ke depan dalam jangka pendek, faktor sumber daya manusia dalam industri pariwisata punya peran penting. Terutama di bidang usaha kuliner yang harus memiliki pengetahuan dan skill guna meningkatkan produk kuliner yang dihasilkan, serta memiliki ciri khas yang unik dalam kemasan.
Selain itu, memenuhi syarat kesehatan makanan. “Juga selalu inovatif dalam pemanfaatan bahan baku produk lokal dan memanfaatkan tenaga kerja dari masyarakat setempat,” pungkasnya. (radar)