Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Datang ke Banyuwangi, DPRD Sidoarjo Belajar Penataan PKL

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – DPRD Banyuwangi menerima kunjungan kerja dari DPRD Sidoarjo, yang belajar tentang penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Banyuwangi, pada Kamis siang (8/2/2018). Kedatangan legislator yang tergabung dalam komisi B DPRD Sidoarjo untuk studi banding ini, diterima oleh komisi 2 di ruang khusus DPRD Banyuwangi.

Ketua komisi B DPRD Sidoarjo, Bambang menuturkan, kedatangannnya ke Banyuwangi untuk studi banding penanganan PKL di Banyuwangi. Mereka ingin apa yang dilakukan pemkab Banyuwangi dalam menata dan membina PKL ini bisa ditiru oleh pemerintah kabupaten Sidoarjo. Karena menurutnya, penataan PKL di Sidoarjo masih semrawut, dan mereka melihat penataan PKL di Banyuwangi cukup tertib dan bersih.

Sedangkan Sidoarjo sendiri saat ini sudah memiliki perda tentang penataan PKL yang akan menjadi payung hukum dalam menata Pedagang Kaki Lima yang ada di ruas jalan kabupaten Sidoarjo. Sehingga melalui studi banding yang dilakukan lanjut Bambang, bisa diterapkan di Sidoarjo dalam menata dan melakukan pembinaan PKL.

“ Kami dari komisi B yang membidangi ekonomi dan keuangan, kunjungan kami dalam rangka menambah wawasan bagaimana menata PKL di Banyuwangi, kami ingin terapkan acuan hukum disini, dan pembinaan PKL di Banyuwangi dan akan diterapkan di Sidoarjo”, kata Bambang.

Sementara itu, ketua komisi 2 DPRD Banyuwangi, Handoko menyambut baik kedatangan DPRD Sidoarjo tersebut dan menyampaikan sejumlah kiat kiat yang dilakukan pemerintah daerah dalam menata PKL di kota gandrung. Salah satunya dengan membentuk paguyuban paguyuban di sejumlah titik tempat berjualannya PKL. Karena secara umum, penataan PKL di Banyuwangi sudah dilokalisir dan diberikan pembinaan oleh satuan kerja terkait.

“ Tujuan mereka melihat sejauh mana Disperindag menata PKL disini, mereka bangga lihat kabupaten Banyuwangi, semoga Sidoarjo bisa ada inspirasi dari Banyuwangi”, ujar Handoko.