Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Datangkan Ikan dari Puger

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

datangkannnnnnMUNCAR – Sebutan Muncar sebagai daerah penghasil ikan terbesar kedua di Indonesia tampaknya sudah tidak berlaku lagi. Para nelayan di daerah itu kini kesulitan menangkap ikan. Selain cuaca sering tidak bersahabat, ikan di daerah perairan Muncar juga seperti menghilang. Sudah beberapa bulan terakhir, tangkapan para nelayan terus merosot. “Ikan susah ditangkap,” terang salah seorang nelayan Muncar. Salah satu tokoh pemuda Muncar, Sudomo, mengakui nelayan yang kesulitan menangkap ikan itu.

Angin besar yang sering datang, kini juga membuat nelayan takut melaut. “Masih tidak berani (melaut), anginnya sangat kencang,” katanya. Menurut Sudomo, angin yang kencang hingga membuat ombak besar ini berlangsung cukup lama. Karena para nelayan banyak yang tidak bekerja, pasar ikan juga sepi. “Untuk jualan ikan, mendatangkan dari luar daerah,” ujarnya. Ikan yang kini banyak dijual oleh pedagang di pasar ikan Kedungrejo, jelas dia, berasal dari Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.  

Selain itu, juga ada yang mendatangkan ikan dari Puger, Kabupaten Jember. “Karena hasil mendatangkan dari luar daerah, harga jadi mahal,” ungkapnya. Saat ini, jelas dia, ikan tuna yang biasanya hanya Rp 12 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 24 ribu per kilogram. Ikan penyar yang harga normal hanya Rp 18 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 25 ribu per kilogramnya. Untuk kepiting yang sebelumnya hanya Rp 35 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Sedang ikan banyar yang biasanyadijual dengan harga Rp 28 ribu per kilogram.

Sekarang naik menjadi Rp 35 ribu per kilogram. “Semua ikan sekarang naik,” jelas salah seorang pedagang ikan di Pasar Kedungrejo, Ny. Fadil. Harga ikan yang naik itu, lanjut dia, juga pada ikan tribang. Pada saat normal, ikan ini harganya hanya Rp 27 ribi per kilogram, dan kini naik menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Cumi yang biasanya hanya Rp 35 ribu per kilogram, kini harganya naik menjadi Rp 45 ribu per kilogram. Ny. Fadil menyampaikan banyak nelayan yang tidak mau bekerja karena cuaca yang kurang baik. Sejumlah nelayan, memang ada yang nekat bekerja, tapi ikan yang ditangkap juga tidak maksimal. “Nelayan banyak yang tidak dapat saat melaut,” ungkapnya. (radar)