Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Demi Persewangi, Berharap Dualisme Berakhir

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Demi-Persewangi,-Berharap-Dualisme-Berakhir

Bagong Dukung Persewangi Bersatu

BANYUWANGI – Dualisme kepengurusan di tubuh Persewangi  masih belum selesai. Namun, berbagai pihak sepakat terjalin persatuan antara kubu  yang berseberangan, yaitu versi Nanang Nur Ahmadi dan kubu  Hari Wijaya.

Versi Nanang Nur Ahmadi  lebih populer dengan sebutan Persewangi 1970. Persewangi di bawah komando Hari Wijaya lebih dikenal dengan istilah Persewangi ISL. Duo Persewangi  tersebut menunjukkan geliat di pentas nasional.  Yang membedakan, Persewangi  1970 masih belum diakui PSSI.

Saat ini mereka masih berjuang agar haknya dikembalikan seperti semula atau sama halnya dengan Persebaya, Persema,  Arema Indonesia, Persibo, Persipasi   dan Lampung FC. Mengingat, Persewangi 1970 masih memiliki legalitas.

Sedangkan, Persewangi ISL merupakan tim yang berki prah di divisi utama pada musim 2013. Praktis, tim satu ini tampil dalam liga yang digagas PSSI mulai musim 2013 dan 2014. Sejak PSSI dibekukan, Persewangi di bawah asuhan Bagong Iswahyudi  itu vakum di pentas nasional.

Namun, mereka akhirnya tampil dalam turnamen jangka panjang  bertajuk Indonesia Soccer Championship (ISC) B tahun ini. Hingga saat ini, tim yang bermarkas  di Kota Genteng itu telah  melakoni tiga pertandingan. Beda pandangan itu kini mulai mencair.

Asisten manajer Persewangi 1970, Ardiansyah sebelumnya menyatakan kesiapannya agar Persewangi bersatu. Harapan tersebut terus mengalirdi tubuh Persewangi ISL. Adalah Bagong Iswahyudi yang berharap agar Persewangi bersatu alias tidak ada lagi dualisme.

Pelatih Persewangi ISL itu sangat mendambakan agar kedua pihak duduk bersama membahas terkait dengan Persewangi ke depan. ‘’Harapan saya Persewangi bersatu, saya  setuju,’’ katanya, kemarin. Jika Persewangi bersatu, jelas  dia, maka tim bakal menjadi  kuat. Banyak pemain lokal yang layak masuk tim.

‘’Kenapa tim ini banyak pemain dari luar  (non lokal, red), ya karena memang stok pemain lokal terpecah- pecah,” tukasnya. Dia berjanji akan menyampaikan harapan tersebut kepada  ketua umum Persewangi ISL, Hari Wijaya. “Saya belum ketemu dengan  Pak Ketua, nanti akan saya sampaikan tentang Persewangi  ke depan,” janjinya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :