Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Demokrat Menunggu, Golkar Optimistis

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Peta politik  menjelang Pemilihan Bupati  dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 masih “berselimut” misteri. Dari sepuluh parpol yang memiliki wakil di DPRD Banyuwangi, sejauh ini baru Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang telah merilis calon bupati (cabup) yang akan  diusung pada pesta demokrasi  lima tahunan tersebut.

Sedangkan sembilan parpol lainnya masih belum menentukan rekomendasi kandidat cabup. Termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang notabene mengantongi tiket untuk mengusung calon tanpa berkoalisi dengan partai lain.

PDIP dan PKB sama-sama memiliki sepuluh kursi DPRD alias 20 persen  dari total kursi wakil rakyat Bumi Blambangan. Selain PDIP dan PKB, dua parpol peraih kursi terbanyak  pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014, yakni Partai  Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrat (PD), juga belum memutuskan nama yang akan direkomendasi sebagai  cabup.

Golkar yang memiliki  tujuh kursi dewan serta PD yang menempatkan lima kader di  kursi wakil rakyat sama-sama masih menunggu rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat(DPP) masing-masing. Dikonfirmasi melalui sambungan telepon kemarin (7/7),  Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PD Banyuwangi, Michael  Edy Hariyanto mengatakan,  pihaknya belum menerima rekomendasi cabup dari DPP PD.

“Rekomendasi dari DPP belum turun,” ujarnya. Michael menegaskan, siapa  pun pihak yang mendapat rekomendasi sebagai cabup, pihaknya siap melaksanakan apa pun keputusan DPP PD. “Selain soal rekomendasi cabup, kami juga masih menunggu arahan DPP terkait arah koalisi,” cetusnya.

Pernyataan senada juga dilontarkan Ketua Dewan Pimpinan  Daerah (DPD) Golkar Banyuwangi, Sumantri Soedomo. Menurut dia, rekomendasi dari DPP Golkar soal nama yang akan diusung pada Pilbup Banyuwangi 9 Desember mendatang, belum turun.

Namun demikian, Sumantri mengaku optimistis kandidat cabup yang mendapat rekomendasi DPP merupakan kader internal parpol berlambang beringin tersebut. Sebab jika  sesuai mekanisme, calon yang mendapat rekom merupakan  nama yang diusulkan DPD Golkar.

“Sedangkan DPD Golkar Banyuwangi telah mengusulkan tujuh nama kader sebagai kandidat cabup berdasar hasil  penjaringan yang dilakukan di jajaran daerah,” kata dia. Selain itu, Sumantri menegaskan, arah koalisi Golkar Banyuwangi tidak bergeser.

Parpol yang satu  ini akan berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)  dalam rangka pilbup mendatang. “Kami menjalin komunikasi intensif dengan PPP,” pungkasnya. Sekadar tahu, hasil penjaringan nama cabup yang dilakukan jajaran  DPD Golkar Banyuwangi beberapa waktu lalu mengerucut ke tujuh kandidat.

Tujuh nama bakal calon (balon) bupati dan wakil bupati itu seluruhnya berasal dari internal Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Banyuwangi.  Tercatat, tujuh nama balon itu menduduki posisi strategis di DPD Golkar Bumi Blambangan.

Mereka antara lain, Sumantri  Soedomo (ketua), Ismoko (sekretaris), dan Marifatul Kamila alias Rifa (bendahara). Selain itu, tiga wakil ketua DPD Golkar Banyuwangi, yakni Haeny Satriyono (bidang pemenangan pemilu), Ali Firdaus (bidang kaderisasi), Umi Kulsum (bidang perempuan) juga diusulkan menjadi bacabup atau bacawabup).

Sedangkan satu bakal calon yang lain menduduki posisi  wakil sekretaris DPD Golkar  Banyuwangi, yakni M Sahlan. Penjaringan nama calon dilakukan mulai jajaran Pengurus Kecamatan (PK) Golkar. PK menggelar rapat bersama pimpinan desa (pimdes) untuk mengusulkan nama calon.

Masing-masing PK  berhak mengusulkan paling banyak  dua kandidat.   Selain PK, pihak lain yang memiliki hak suara pada proses penjaringan bakal calon bupati  atau wabup Golkar Banyuwangi  adalah organisasi yang mendirikan dan organisasi yang didirikan  parpol dengan warna kebesaran  kuning tersebut. (radar)