Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Desa Kumendung Bergolak tuntut Coblos Ulang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

desaPendukung Nurweni Tuntut Coblos UIang

MUNCAR – Pemilihan kepala desa (pilkades) di Banyuwangi secara masal sudah tuntas dilaksanakan tanggal 4 dan 5 September lalu. Namun demikian, ada calon kepala desa (cakades) yang kalah dan belum puas tentang pelaksanaan pesta demokrasi tersebut. Itu terjadi di Desa Kumendung, Kecamatan Muncar. Dalam ajang enam tahunan itu, Husaini memperoleh suara terbanyak dibandingkan rival-nya, Nurweni. Calon incumbent tersebut meraih suara 2.247.

Rival-nya nomor urut 2 hanya memperoleh 1.827 suara dalam pilkades yang digelar pada tanggal 4 September lalu itu. Namun, kubu Nurweni masih tidak terima dengan hasil itu. Dasarnya, menurutnya banyak kejanggalan di lapangan, antara lain warga yang sedang merantau justru tercatat mencoblos. ‘’Itu aneh, orang di luar negeri kok bisa nyoblos,” cetus Heri Purwanto, tim sukses Nurweni.

Temuan lain, warga yang berada di penjara juga diketahui ada yang ikut mencoblos. Tentu saja hal itu menguatkan bahwa pilkades tersebut tidak beres. ‘’Bagaimana mungkin orang yang dipenjara bisa mencoblos. Ini datanya, nomor urut nama yang dilingkari itu sudah mencoblos. Padahal, orangnya tidak ada,” katanya Menurut dia, calon lain tidak mematuhi prosedur yang dilakukan panitia.

Misalnya, calon tersebut pulang padahal panitia belum mengumumkan siapa yang menang. ‘’Sampai sekarang calon kami dan saksi belum tanda tangan,’’ kata pria yang juga sebagai saksi itu. Atas kejanggalan-kejanggalan itu, para pendukung Nurweni meminta agar pilkades diulang. Sebab, dalam pilkades tersebut dianggap banyak kecurangan. ‘’Bagi saya, kalah gak apa-apa kalau memang jelas. Sampai sekarang, kami belum tahu perolehan suaranya,” tuntut Sumaji, suami Nurweni.

Bagaimana terkait biaya jika dilakukan pilkades ulang? Dia mengatakan, anggarannya harus disepakati semua calon. ‘’Ya nanti berdasar kesepakatan bersama,” tandasnya saat ditemui di kediamannya kemarin. Sementara itu, ratusan pendukung Nurweni masih belum terima dengan hasil pilkades tersebut. Kemarin, mereka berkumpul di kediaman Nurweni. Sebagai bentuk protes, mereka membentangkan beberapa poster yang bertulisan tuntutan pilkades ulang.

Cakades terpilih, Husaini, enggan menanggapi serius tentang hal itu. Dia sudah menginstruksikan tim suksesnya tidak terpancing dengan segala bentuk provokasi tim pendukung lain. ‘’Tim saya sudah saya kendalikan agar tidak terpancing,” katanya Menanggapi kemungkinan coblosan ulang, dia menegaskan tidak mungkin pilkades tersebut di ulang. Menurut dia, pilkades yang dipusatkan di samping ba lai desa tersebut sudah fi nal. ‘’Ya tidak mungkinlah,” te gasnya.

Salah satu panitia yang enggan dikorankan namanya membantah bahwa warga yang berada di perantauan bisa men coblos. ‘’Kalau katanya ada yang mencoblos, mungkin itu di lingkari sendiri oleh mereka,” katanya. Mengenai tuntutan pilkades ulang, dia tidak bisa me mas tikan. Sebab, kubu yang me nang sulit menerima. ‘’Apa ya mungkin yang sudah menang mau kalau nanti dilakukan co blos ulang,’’ tandasnya di kantor Panwascam Muncar.  (radar)