Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Desak Beli Damkar Baru

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
KURANG AIR: Petugas pemadam harus bekerja keras menjinakkan api di toko Sahabat di Jalan Satsuit Tubun Sabtu lalu.

Minta Hydrant dan Tata Ulang Kota

BANYUWANGI – Kebakaran Toko Sahabat yang ada di pusat Kota Banyuwangi, ternyata mengundang perhatian serius dari kalangan legislatif. Mereka mengecam lambatnya mobil pemadam kebakaran, hingga toko yang ada di Jalan Satsuit Tubun Banyuwangi itu ludes terbakar Sabtu lalu (24/3).

Pada wartawan koran ini, Ketua Panitia Khusus (Pansus) rancangan peraturan daerah (raperda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Gunawan, berjanji akan memelototi materi yang diajukan oleh eksekutif. “Kebakaran toko Sahabat itu bentuk kecolongan dalam penataan kota,” kata politisi Partai Demokrat tersebut kemarin (25/3).

Menurut Gunawan, peristiwa kebakaran di toko Sahabat di ujung barat kawasan Pasar Banyuwangi itu harus diambil hikmahnya. Salah satunya, pemerintah harus memperhatikan sejumlah fasilitas yang perlu ada di pusat kota seperti samara hydrant.

Salah satu penyebab meluasnya api, sebenarnya karena tidak ada hydrant air. “Di pusat kota bukan hanya perlu RTH, tapi juga harus ada hydrant,” katanya. Sementara itu, hydrant penyuplai air untuk kebakaran sebenarnya masih ada di sekitar lokasi kebakaran. Namun fasilitas hydrant tersebut terpendam pulau jalan di depan Masjid Agung Baiturrahman (MAB). Setelah dibongkar, ternyata hydrant tersebut tidak berfungsi. Akhirnya, mobil pemadam kebakaran (damkar) harus mengambil air dari aliran sungai Kalilo yang berada tak jauh dari lokasi kebakaran.

Lambatnya penanganan kebakaran karena mobil damkar telat datang dan ada kerusakan, jelas dia, sebenarnya bukan kali ini saja. Saat ada kebakaran rumah milik salah satu warga yang ada di Kelurahan/Kecamatan Giri beberapa bulan lalu, petugas pemadam kebakaran juga datang telat. “Kebakaran sudah menjadi masalah yang serius,” cetus anggota komisi D itu.

Sorotan mengenai lambatnya pemadaman kebakaran toko di pusat kota itu juga datang dari Ketua DPRD Banyuwangi, Hermanto. Politisi PDIP yang tinggal sekitar 200 meter sebelah barat toko Sahabat yang terbakar itu menyebut, Banyuwangi perlu pengadaan mobil pemadam kebakaran yang baru. “Ini membelalakkan mata, kebakaran di pusat kota,” tulis Hermanto.

Untuk pengadaan mobil damkar baru ini, Hermanto menulis pengadaan kendaraan pemadam kebakaran lebih penting dan harus diprioritaskan. “Stop pembelian kendaraan dinas, prioritaskan pengadaan kendaraan pemadam kebakaran,” katanya.

Sekadar diketahui, pada tahun anggaran 2012 ini, Pemkab Banyuwangi menganggarkan dana sebesar Rp 15 miliar lebih untuk pengadaan mobil dinas baru. Kendaraan operasional yang akan dibeli tahun ini antara lain Toyota Camry, Toyota Kijang Innova, Toyota Rush, Mitsubishi L300, dan Suzuki APV. (radar)