Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Desakan agar Hari Wijaya Diganti kian Menguat, Internal Klub Minta Musanglub

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

desakanGAMBIRAN – Krisis finansial masih menjadi persoalan serius Persewangi. Padahal, dana sangat dibutuhkan demi bergulirnya kompetisi Divisi Utama yang bakal ditabuh 14 Februari 2014 mendatang. Hingga kemarin (9/1) belum ada kepastian tentang investor yang siap memberikan saham untuk klub kebanggaan rakyat Bumi Blambangan itu.

Sebenarnya sudah ada pihak yang siap menggelontorkan dana besar untuk menyelamatkan The Lasblang dari ancaman. Namun, seperti yang sudah beredar sebelumnya, Hari Wijaya harus mundur sebagai ketua Persewangi. Meski didesak mundur, tapi Hari Wijaya pada kesempatan sebelumnya tidak mau angkat tangan.

Malah, pria asal Desa Setail, Kecamatan Genteng, itu menegaskan jika ada orang yang siap mengganti dirinya, penggantinya harus membawa uang. Nah, desakan agar Hari Wijaya mundur itu muncul dari tim internal divisi utama PSSI Banyuwangi. Desakan agar Hari Wijaya mundur dari Persewangi itu muncul saat Pengcab PSSI Banyuwangi menggelar sosialisasi tentang  pelaksanaan kompetisi divisi utama internal PSSI Banyuwangi di aula Kantor Kecamatan Gambiran kemarin (9/1).

Usai membahas masalah kompetisi internal, salah satu pengurus tim divisi utama mengalihkan pembicaraan mengenai kondisi Persewangi saat ini. Sebab, sungguh ironis para pemain mengikuti seleksi tapi tidak ada kejelasan mengenai dana. ‘’Kasihan para pemain itu seleksi terus-terusan tanpa ada kejelasan tentang dana,” cetus Ketua Persik Keradenan, Kecamatan Purwoharjo, Budi Santoso.

Lontaran Budi Santoso itu langsung ditanggapi Pengurus PSSI Banyuwangi, Andik Purwanto. ‘’Memang sekarang dana belum ada. Tapi, kata Pak Ketua (Hari Wijaya, Red), elek-elekan yang penting jalan,” ujar Andik yang juga pengurus Persewangi itu. Menerima penjelasan itu, Budi Santoso yang musim lalu menjadi asisten Banyuwangi United (BU) di liga remaja kembali bersuara lantang.

‘’Kalau elek-elekan, pasti hasilnya juga jelek,” katanya. Salah satu pengurus PSSI Banyuwangi, Hari Wijayanto mengatakan, sebenarnya ada sejumlah pengusaha yang menyiapkan dana. ‘’Asalkan Hari Wijaya mundur,” katanya melalui pengeras suara. Sekretaris Pengcab PSSI Banyuwangi, M. Khoirul Abas menjelaskan, ketua Persewangi kala itu dibentuk atas persetujuan pengurus klub.

‘’Kalau disetujui klub, maka klub-klub yang tidak puas bisa mengganti dia,” kata Abas. Abas mengakui, PSSI Banyuwangi yang menjadi mediator saat Hari Wijaya menjadi ketua Persewangi. Sebab, kala itu kondisi Persewangi memang sedang dilanda problem. ‘’Kalau memang mau diganti, prosesnya harus melalui musanglub (musyawarah cabang luar biasa, red),” jelasnya.

Kontan, semua yang berada di lokasi acara mendesak agar musanglub digelar secepatnya. Hal itu semata-mata demi menyelamatkan Persewangi dari ancaman degradasi. ‘’Selama ini pengurus tidak pernah diajak bicara. Nanti dia akan kita undang pada musanglub,” tandas Abas. (radar)