Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Digendam, Perhiasan Rp 10 Juta Melayang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GENTENG – Hanya dengan menyapa dan menjabat tangan, seorang pelaku gendam bisa dengan leluasa memperdayai calon korban. Peristiwa gendam itu kemarin (10/9) menimpa Lilik Irianti, 48, warga Dusun Kopen, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Akibat kejadian itu, Lilik mengaku kehilangan perhiasan senilai kurang-lebih Rp 10 juta.

Saat ditemui di rumahnya, Lilik menceritakan, kejadian itu bermula saat dia berjalan ke Pasar Genteng 2 hendak belanja. Dia melewati Jalan Raya KH. Wahid Hasyim, Genteng, sekitar pukul 08.30. Pada saat berjalan kaki, tibatiba langkah Lilik dihentikan seorang pemuda yang mencoba bertanya jalan menuju Sempu. Kontan, pertanyaan dengan sopan tersebut dijawab Lilik dengan benar.

Setelah itu, pemuda tersebut menggandeng tangan Lilik agar masuk ke mobil station warna silver dengan alasan ada Haji Taufik dari Kediri yang ingin mengajak bicara. Sampai di dalam mobil, tangannya langsung dipegang lelaki yang mengaku bernama Haji Taufi k tersebut dan disuruh tengadah. Saat tengadah, Haji Taufi k memanjatkan doa agar rejeki Lilik bertambah.

“Saya seperti tidak sadar dan langsung menuruti kemauannya melepas semua perhiasan yang saya pakai,” cerita Lilik. Setelah semua perhiasan berupa kalung, gelang dan cincin emas lepas, barang-barang miliknya tersebut langsung dimasukkan ke saku Haji Taufik dan diganti sebungkus rokok yang isinya tinggal empat batang. Pesannya, dua batang rokok itu harus diberikan ke tukang becak usai Duhur dan yang dua lagi setelah Magrib.

Ketika menyerahkan rokok itu, Lilik disarankan memakai baju warna putih agar rejeki bertambah, “Tidak hanya itu, dia juga pesan agar bungkusan tersebut dibuka setelah azan Duhur di musala usai wudu,” ceritanya. Ketika mendengar azan Duhur, Lilik langsung menuju musala dekat rumahnya dan mengambil air wudu, lalu membuka bungkus rokok itu.

Ternyata, di dalamnya berisi  satu buah kerikil, empat batang rokok, dan uang receh Rp 700 ribu. Bersamaan dengan itu, Lilik sadar bahwa perhiasan emas miliknya berupa satu kalung, bandul, dua gelang, dan dua cincin, telah lenyap. Merasa kena gendam, Lilik langsung melapor ke Polsek Genteng, “Saya berharap orang lain tidak senasib dengan saya, dan semoga polisi segera menangkap pelaku,” harap Lilik.  (radar)